Page 114 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 114

PESANGON JADI 25 KALI DI UU CIPTAKER, PENGUSAHA: 32 KALI BERAT SEKALI

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, aturan
              pesangon bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 32 kali upah membuat banyak
              perusahaan tak patuh membayar. Dalam UU Cipta Kerja, ketentuan tersebut diturunkan menjadi
              25 kali.

              Menurut  Hariyadi,  ketentuan  yang  tertuang  dalam  UU  nomor  13  tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan itu sangat memberatkan perusahaan. Pasalnya, di luar pesangon, perusahaan
              juga punya beban membayar jaminan sosial untuk pekerja.

              "Itu kalau 32 sulit sekali. Jadi kalau 32 kondisi di lapangan kan memang berat sekali kan, karena
              terkait dengan masalah pesangon itu kan selain pesangon kita juga harus mencadangkan apa
              yang  namanya  biaya  untuk  jaminan  sosial  kita  harus  membayar  iuran  untuk  BPJS
              Ketenagakerjaan dan juga Kesehatan," kata Hariyadi dalam konferensi pers UU Cipta Kerja, di
              gedung Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
              Ia mengatakan, pengeluaran perusahaan untuk membayar pesangon saja sudah 8%, belum lagi
              ditambah pengeluaran untuk membayar jaminan sosal pekerja.

              "Perusahaan harus mencadangkan untuk pesangon di luar jaminan pensiun itu kira-kira 8%,
              kalau ditambah jaminan sosial itu 10,24-11,74%," urainya.

              Selain itu, menurutnya ketika UU 13/2003 disusun, khususnya untuk ketentuan pesangon itu
              tidak ditetapkan berdasarkan kajian akademis dan fakta di lapangan.

              "Saya juga ikut waktu pembahasan UU 13/2003. Mohon maaf, waktu itu juga rada ngawur.
              Pokoknya taruh aja satu angka tanpa kajian akademik melibatkan aktuaria, itu tidak ada. Saya
              ingat banget waktu itu kondisinya tidak seperti itu. Seingat saya waktu itu di bawah 19 kali.
              Kalau tidak salah kita bicaranya hanya 9 kali," tegas Hariyadi.

              Akhirnya, setelah 17 tahun UU 13/2003 diberlakukan, banyak perusahaan tak patuh membayar
              pesangon 32 kali upah.

              "Setelah  dilakukan  17  tahun,  memang  akhirnya  yang  bisa  melakukan  itu  semua  jumlahnya
              sangat minim," ucap Hariyadi.

              Oleh sebab itu, dengan ketentuan pesangon 19 kali upah dibayar perusahaan, dan 6 kali upah
              dibayar pemerintah diharapkan dapat dilaksanakan pengusaha dengan tertib.

              "Kalau pertanyaannya apakah ada jaminan? Ya mudah-mudahan ini akan lebih cocok dengan
              kemampuan perusahaan," tandas Hariyadi.






















                                                           113
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119