Page 231 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 231

Rabu, 14 Oktober 2020 - 17:17 ''Jangankan sama Vietnam. Dengan Malaysia saja kita kalah.
              Tenaga kerja kita enam jam sudah lelah. Kalau Vietnam 10 jam belum lelah. Kualitas tenaga
              kerja kita juga masih sangat rendah. Nah di sinilah UU Cipta Kerja membimbing. Agar tidak
              hanya hak-haknya yang dituntut namun juga produktivitas,'' kata Sekjen Dewan Pakar DPP Partai
              Nasdem Hayono Isman dalam acara serial Focus Group Discussion Dewan Pakar DPP Nasdem
              tentang  Rancangan  Implementasi  UU  Cipta  Kerja  kluster  Ketenagakerjaan  di  Jakarta,  Rabu
              (14/10).

              Hayono  berpandangan,  UU  Cipta  Kerja  ini  harus  sukses.  Tidak  hanya  di  buruh,  tapi  juga
              pengusaha.  Pengusaha  menyediakan  lapangan  pekerjaan  dan  buruh  memastikan  terjadinya
              produksi. Sedangkan pemerintah tugas pokoknya melancarkan semua itu dengan UU Cipta Kerja.

              Rabu, 14 Oktober 2020 - 05:15 Sementara itu, anggota Dewan Pakar Nasdem lainnya DR Abdul
              Malik  secara  keseluruhan  UU  Cipta  Kerja  bidang  ketenagakerjaan  tidak  banyak  berubah
              signifikan. ''Cuma masalah pelatihan dan keterampilan saya lihat keduanya baik di UU tenaga
              Kerja yang lama maupun di UU Cipta Kerja masih belum mendalam. Belum jelas juga strateginya
              seperti apa,'' kata dia.
              Abdul Malik juga menyoroti upah berdasarkan satuan waktu dan satuan hasil. Menurut dia, ini
              nanti juga cukup complicated. ''Realitasnya sekarang ini apa ada berdasarkan satuan hasil?'' kata
              dia.

              Selasa, 13 Oktober 2020 - 15:33 Selain itu, Abdul Malik menyoroti soal PHK di UU Ciptaker. Di
              UU yang disahkan DPR pada 5 Oktober lalu itu tidak ada surat peringatan saat PHK. Bisa saja
              sekali peringatan langsung PHK. ''Itu tidak fair. Sedangkan di UU Ketenagakerjaan No 13/2003
              harus melalui surat peringatan 1-3,'' kata dia.

              Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Nasdem Siti Nurbaya berharap melalui focus group discussion
              (FGD)  bertema  ''Atasi  Kesenjangan  Multitafsir  UU  Cipta  Kerja  Melalui  Desain  Implementasi
              (Peraturan Pemerintah)'', bisa mengidentifikasi pasal demi pasal UU Cipta Kerja yang berpotensi
              menimbulkan multitafsir atau kontroversi dalam pelaksanaan di lapangan.
              Selain  itu  bisa  membahas  lebih  dalam  terhadap  langkah  operasionalnya  menjadi  lebih  baik
              sehingga  bisa  membangun  kerangka  pemikiran  bahwa  UU  Cipta  Kerja  diperuntukkan  bagi
              kepentingan  dan  kemanfaatan  serta  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat.  Implementasi
              menjadi penting dan sekaligus mengatasi perbedaan dan kesenjangan multitafsir.
              Dorong Lapangan Kerja Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda
              Indonesia (Hipmi) Mardani H Maming mengatakan UU Cipta Kerja dapat mendorong pembukaan
              lapangan  kerja  dan  menumbuhkan  usaha  mikro,  kecil  dan  menengah  (UMKM),  selain  juga
              memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

              "Pada 2025, kita akan mendapatkan bonus demografi. Akan ada 148,5 juta pencari kerja. Saya
              yakin  sektor  swasta  akan  memiliki  peran  vital  menyerap  tenaga  kerja  ini,"  katanya  dalam
              keterangan di Jakarta, Rabu.
              Maming  mengatakan  negara  membutuhkan  investasi  sektor  swasta  yang  cukup  besar  untuk
              menciptakan  lapangan  kerja.  Bila  investasi  tidak  masuk  ke  Indonesia,  bayang-bayang
              pengangguran dari angkatan kerja terdidik ada di depan mata.

              "Bonus demografi ini tentu bisa menjadi bonus bagi perekonomian. Namun, bisa juga menjadi
              bencana bila tidak ada lapangan kerja bagi angkatan kerja terdidik," ungkapnya.

              Maming mengatakan UU Cipta Kerja memiliki semangat untuk menghilangkan tumpang tindih
              regulasi yang selama ini menjadi penghambat investasi.


                                                           230
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236