Page 86 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 86
Ringkasan
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, menyampaikan tenaga kerja lulusan berpendidikan
tinggi mulai bergerak naik, walau hingga Februari 2020 masih didominasi berpendidikan rendah
tamatan sekolah dasar ke bawah. Pekerja dari lulusan universitas misalnya naik 1.19 poin
dibanding Februari 2019, sedangkan SMA meningkat 1.13 poin. Kemudian lulusan SMP naik 0.16
poin dan diploma naik 0.14 poin.
TENAGA KERJA BERPENDIDIKAN TINGGI MULAI NAIK
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Syech Suhaimi. (Antara/HO)
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, menyampaikan tenaga kerja lulusan berpendidikan
tinggi mulai bergerak naik, walau hingga Februari 2020 masih didominasi berpendidikan rendah
tamatan sekolah dasar ke bawah.
"Meski masih kecil, tapi dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan
tinggi di Sumut mulai naik," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi
dilansir dari Antara, Kamis (15/10).
Pekerja dari lulusan universitas misalnya naik 1.19 poin dibanding Februari 2019, sedangkan
SMA meningkat 1.13 poin. Kemudian lulusan SMP naik 0.16 poin dan diploma naik 0.14 poin.
"Di tengah kenaikan penduduk bekerja dengan lulusan pendidikan yang lebih tinggi, jumlah
pekerja berpendidikan SD ke bawah mengalami penurunan sebesar 1.73 poin," sambung
Suhaimi.
Ia menjelaskan, berdasarkan data, jumlah pekerja tamatan SD ke bawah di Sumut masih tetap
terbesar yakni sebanyak 2.08 juta orang atau 29.91 persen dari total pekerja.
Setelah tamatan SD, kedua terbesar didominasi tamatan SMA sebanyak 1.64 juta orang (23.67
persen). Disusul tamatan SMP sebanyak 1.42 juta orang (20.50 persen) dan SMK sebanyak
823.000 orang (11.83 persen).
"Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan tinggi atau diploma ke atas hanya sebanyak
979.000 orang (14.09 persen)," papar Suhaimi.
Pekerja sebanyak 979.000 itu mencakup 246.000 orang berpendidikan diploma dan 733.000
orang berpendidikan universitas (S1).
"Meski masih kecil, tapi dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan
tinggi mulai naik dan itu tentu saja menggembirakan," ujarnya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo mengatakan, data soal ketenagakerjaan BPS
itu perlu terus mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk membantu peningkatan sumber
daya manusia di ketenagakerjaan.
Menurut dia, kondisi ketenagakerjaan dengan terbesar berpendidikan tamatan SD itu,
merupakan masalah struktural yang berlangsung lama.
Namun, kata Wahyu, dalam jangka panjang akan terjadi pergeseran yakni lulusan pendidikan
yang lebih tinggi seperti yang terungkap dalam data BPS Sumut.
85