Page 508 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 508
positive - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Dan mempersiapkan
sumber daya yang nantinya akan melayani peserta dalam proses pengajuan klaim
neutral - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Kita juga melakukan
sosialisasi dan edukasi program JKP
neutral - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Pekerja yang sudah di PHK
sejak 2020 sam pai 2021, tidak mendapatkan manfaat JKP, karena belum memenuhi syarat masa
iuran
positive - Timboel Siregar (Sekjen Organisasi Pekerja Indonesia (Opsi)) Akan tetapi dari empat
itu, hanya satu yang difokuskan, dan itu yang berhak menjadi peserta, yaitu penerima upah. Ini
mendiskriminasi
negative - Timboel Siregar (Sekjen Organisasi Pekerja Indonesia (Opsi)) Jadi, dalam PP 37 itu
PKWT yang jatuh tempo enggak dapat, walaupun tiap bulan bayar. Makanya saya bilang, PP 37
ini bertentangan dengan UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasio nal) dan Ciptaker. Siapa yang
disebut peserta? Peserta adalah yang mendaftar dan membayar iuran
neutral - Adi Mahfudz Wuhadji (Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan) JKP yang
prinsipnya seperti asuransi sosial ini harus di pstikan pengusaha tidak merasa terbebani bahkan
bisa meringankan pengusaha kalau tidak menambah iuran yang di maksud
neutral - Adi Mahfudz Wuhadji (Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan) Ter masuk
dalam hal ini regulasi sebagai proteksinya
Ringkasan
Pandemi Covid-19 menghantam perekonomian nasional. Jika tidak di mitigasi dengan tepat, akan
muncul ledakan pengangguran. Kondisi ini sempat terjadi di enam bulan pertama, ketika awal
virus Covid-19 masuk ke Indonesia Maret 2020 lalu. Ekonomi nasional porak-poranda dan angka
pengangguran meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sam pai Agustus 2020,
jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang. Angka tersebut naik 41% dibandingkan
Februari 2020.
JURUS JITU CEGAH LEDAKAN PENGANGGURAN
Pandemi Covid-19 menghantam perekonomian nasional. Jika tidak di mitigasi dengan tepat, akan
muncul ledakan pengangguran. Kondisi ini sempat terjadi di enam bulan pertama, ketika awal
virus Covid-19 masuk ke Indonesia Maret 2020 lalu. Ekonomi nasional porak-poranda dan angka
pengangguran meningkat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sam pai Agustus 2020, jumlah pengangguran
mencapai 9,77 juta orang. Angka tersebut naik 41% dibandingkan Februari 2020.
Lonjakan pengangguran tidak hanya terjadi di perkotaan, melainkan juga di pedesaan. Masih
dari data BPS, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2020 di perkotaan berada di
level 8,98% dan di pedesaan 4,71%. Lebih tinggi daripada data Februari 2020, yang masing-
masing masih berada di level 6,12% dan 3,49%.00
Meningkatnya angka pengangguran ikut menurunkan daya beli masyarakat. Kepala BPS ketika
itu, Suhariyanto, pernah menyampaikan bahwa terjadi deflasi sebesar 0,10% di Juli 2020 dan
507