Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 162

Menurut saya, pernyataan Kadisnaker tersebut di atas yang seolah-olah penetapan upah hanya
              ada pada UMP dan UMK tidaklah tepat. Kenaikan upah bisa saja terjadi di UMS sebab setiap
              sektor usaha memiliki kemampuan masing-masing dalam berkontribusi terhadap kesejahteraan
              pekerjanya. Misalnya, sektor perminyakan jangan disamakan dengan sektor ritel.

              Sektor Usaha

              Liputan 6.com Jakarta tanggal 11 Mei 2020 mengutip penjelasan Wakil Ketua Kamar Dagang
              dan  Industri  (KADIN)  Jawa  Timur,  HM  Supriyadi  yang  juga  Direktur  Utama  PT.  Tata  Kreasi
              Indonesia  tentang  beberapa  sektor  industri  yang  terimbas  Covid-19  seperti:  pariwisata,
              transportasi,  otomotif,  property,  manufaktur,  pendidikan,  jasa  keuangan,  migas.  Penjelasan
              Supriyadi  ini  tentunya  dapat  dirasakan  banyak  orang,  akibat  kebijakan  pembatasan  sosial
              berdampak pada industri tersebut di atas.

              Namun, dalam sebuah blog di jurnal.id sekitar enam bulan lalu diinformasikan bahwa ada 5
              (lima) sektor bisnis tahan krisis saat pandemic covid 19 yakni: (1) Bisnis makanan dan minuman
              atau food and beverage (F&B), karena dibutuhkan setiap saat; (2) Usaha penjualan kebutuhan
              bahan pokok, karena sulit diabaikan: (3) Sektor jasa atau produk kesehatan, karena setiap orang
              buluh layanan kesehat; (4) Usaha jasa pendidikan dan pelatihan, karena tetap dibutuhkan: (5)
              Bisnis sektor digital, karena tuntutan perkembangan teknologi semisal pengadaan aplikasi video
              conference.

              Harian  Analisa  (13/11/2020)  menuliskan  bahwa  "Produksi  Minyak  Kelapa  Sawit  Mulai  Pulih.
              Ekspor  Tumbuh  Jadi  2,68  Juta  Ton".  Gabungan  Pengusaha  Kelapa  Sawit  Indonesia  (Gapki)
              menyatakan  bahwa  produksi  minyak  sawit  mentah  (CPO)  Indonesia  telah  menunjukkan
              pemulihan, seiring dengan kenaikan produksi yang konsisten dalam tiga bulan terakhir. Direktur
              Eksekutif Gapki, Mukti Sudjono menyebutkan bahwa produksi CPO pada Juli tercatat sebesar
              3.85  juta  ton.  kemudian  naik  menjadi  4.38  juta  ton  pada  Agustus,  dan  4,73  juta  ton  plada
              September 2020.

              Jadi, kalau membaca penjelasan Gapki di atas, industri perkebunan sudah pulih sejak 3 (tiga)
              bulan terakhir. Sangat berlebihan jika UMS 2021 tidak mengalami kenaikan, sementara minyak
              goreng curah maupun kemasan harganya sudah naik sejak penghujung bulan Oktober ini. Tidak
              naiknya UMP 2021 bukan berarli harga mati upah tidak naik.

              Mari  kita  lihat  contoh: UMP  Riau  telah  ditetapkan  tidak  mengalami  kenaikan  oleh  Gubernur,
              namun beberapa daerah sudah menaikkan UMK. Jadi, pekerja di Sumut masih bisa berharap
              kenaikan upah lewat 2 (dua) pintu lagi yakni UMK dan UMS 2021. ***

              Penulis adalah HRD sebuah industri perkebunan.























                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167