Page 165 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 165
"Salah satu kendala, wajib tes swab, wajib karantina 14 hari ketika tiba di negara tujuan,
semuanya tidak jelas. Bayangkan, biaya tes swab di Malaysia dipatok 150 ringgit, biaya karantina
sehari 70 ringgit tidak jelas siapa yang nanggung," kata Herawati, Kabid Penempatan dan
Pelatihan Tenaga Kerja Karanganyar, Selasa.
Di sela-sela menyaksikan penandatanganan kerjasama dengan PT Pegadaian, dia mengatakan,
kalau aturannya jelas yang menanggung PPTKIS (perusahaan pengirim TKI) akan jelas.
Begitupun jika dibebankan ke perusahaan pengundang juga malah enak.
"Ini tidak jelas dibebankan ke siapa. Kan jumlahnya besar. Paling tidak 1.000 ringgit atau sekitar
Rp 3,75 juta. Tahu-tahu saja tidak ada lagi tenaga kerja dikirim di masa pandemi. Juga warga
Indonesia tidak boleh datang ke Malaysia bernego sekalipun. Malaysia yang biasanya menjadi
tujuan terbanyak TKI formal menjadi macet. Taiwan saja yang masih jelas mengijinkan TKI
masuk. Yang lain seperti Singapura, Hongkong, Brunei dan lainnya tidak boleh," paparnya.
Kalau masih ada beberapa permintaan itu dari dalam negeri, beberapa pusat kota seperti Jakarta,
Bekasi, Bandung dan lainnya. Untuk TKI sudah berhenti total setelah pandemi sejak Maret lalu.
Padahal sudah ada tandatangan kerjasama dengan industri di Johor Bahru 400 TKI formal, Kuala
Lumpur ada sekitar 100-an orang dan sudah disiapkan alumni SMK di Karanganyar.
Hera tidak bisa memastikan kondisi seperti ini akan berlangsung sampai kapan. Yang jelas
setelah pandemi ini surut baru bisa bergerak. Tentu harus memulai lagi pemanggilan satu-satu
ke rumah. Sebab alumni SMK yang dijanjikan berangkat dulu sudah buyar semua. Bupati
Juliyatmono enambahkan, saat ini posisi covid positif di Karanganyar sudah memasuki angka
hampir 300-an. Tidak ada cara penanggulangan khusus untuk diterapkan selain kedisiplinan diri
tiap warga.
Ini sudah masuk tahap seleksi alam. Siapa yang memiliki imun tinggi, mau disiplin dan mencegah
diri sendiri agar tidak kena covid, itulah yang selamat. Jika sembrono sudah pasti kena. Apalagi
morbidity yang memang memiliki sakit bawaan, mereka rentan akan covid. Jika tidak disiplin
mencegah diri akan terkena dan jadi korban.
Karena itu pemerintah hnya bisa menghimbau agar semua disiplin agar imun tetap kuat. Jangan
memandang remeh tapi juga jangan panik. Silahkan semua beraktifitas asal sesuai prokes saja.
164