Page 206 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 206

"Di sisi materil terkait perlindungan pekerja migrant UU Cipta Kerja itu memperlemah pekerja
              migrant yang selama ini baru disahkan UU barunya melalui proses revisi selama 7 tahun artinya
              proses revisi berjalan 7 tahun itu akan menjadi sia-sia dengan adanya ketentuan baru dalam UU
              Cipta Kerja," kata Anis Hidayah perwakilan Migrant Care, di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa
              (24/11/2020).

              Anis mengatakan,UU Ciptakertelah menurunkan atau menggugurkan aturan yang telah diatur
              dalam UU nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migrant. Salah satu pasal yang
              dinilai memperlemah perlindungan pekerja migran yakni ada di pasal 84 UU Cipta Kerja.

              Pasal  84  UU  Cipta  Kerja  sendiri  menyatakan;  Pada  saat  berlakunya  UU tentang  Cipta  Kerja,
              pengertian atau makna SIP3MI (Surat Izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia)
              dalam UU nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menyesuaikan
              dengan mengenai perizinan berusaha.

              "Sehingga itu menjadi celah kamudian akan memperburuk perlindungan pekrrja migrant dan
              diduga kuat akan semakin melanggengkan praktek-praktek perdagangan orang yang selama ini
              diduga dilakukan oleh perusahaan penyalur pekerja migran begitu," ungkapnya.

              Untuk  itu,  Anis  menyatakan,  pihaknya  merasa  perlu  berkepentingan  mengajukan  gugatan
              judicial review ke MK.
              Adapun Migrant Care dalam pengajuan uji formil UU Cipta Kerja ke MK hari ini berstatus sebagai
              pemohon tambahan. Pasalnya, uji formil sudah diajukan sebelumnya oleh elemen masyarakat
              adat hingga akademisi dan sudah menjalani sidang perdananya pekan lalu.













































                                                           205
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211