Page 28 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 28
Judul Menderita di Rantau, Merana di Tanah Air
Nama Media Kompas
Newstrend Kasus PMI Indramayu
Halaman/URL Pg1&15
Jurnalis abdullah fikri ashri
Tanggal 2021-11-01 05:38:00
Ukuran 315x108mmk
Warna Warna
AD Value Rp 135.450.000
News Value Rp 1.354.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Agni Ramadhan (Anak PMI) Ibu sakit di Irak. Dia sering pusing. Matanya sakit juga.
Kerjanya jam 7 pagi sampai 10 malam
neutral - Rokaya (Pekerja Migran Indonesia) Tolong, Pak Presiden. Minta tolong, pulangkan saya
negative - Desty Puspa Mentari (Saudara PMI) Dia punya utang Rp 2 juta ke sponsor itu.
Jaminannya, paspor Rokaya. Karena paspornya masih aktif, sponsor minta dia berangkat lagi
negative - Desty Puspa Mentari (Saudara PMI) Malam ini ditelepon, besok sudah harus terbang
negative - Juwarih (Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu) Sebab, belum ada
undang-undang PRT di Indonesia. Jadi, kontrak kerja, seperti jam kerja PRT, tidak diperhatikan
negative - Susmiharti (Pekerja Rumah Tangga) Akhirnya saya dipecat dengan alasan yang tidak
jelas. Upah saya satu bulan bekerja Rp 1,4 juta, tetapi hanya dibayar Rp 700.000
negative - Susmiharti (Pekerja Rumah Tangga) PRT di mana pun berada selalu rentan. Masih
banyak PRT mendapat gaji di bawah upah minimum dan tanpa jaminan sosial, terutama BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
Ringkasan
Iming-iming gaji besar ditambah beban utang mengantar Rokaya (40) jadi pekerja rumah tangga
di negeri orang. Alih-alih sejahtera, ibu dua anak ini malah merana. Hujan deras, Kamis
(28/10/2021) siang, seperti perasaan Agni Ramadhan (23) yang kelabu. Mengendarai sepeda
motor sejauh 36 kilometer, pemuda itu bersama bibinya, Desty Puspa Mentari (29), dan Ketua
Serikat Buruh Migran Indonesia Indramayu Juwarih mendatangi Kantor Kepolisian Resor
Indramayu, Jawa Barat. Ia melaporkan ke polisi bahwa ibunya, Rokaya, diduga telah menjadi
korban tindak pidana perdagangan orang.
27