Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 100

EMPAT PP TURUNAN UU CIPTA KERJA RUGIKAN BURUH

              Batam:  Pihak  pekerja  merasa  bahwa  turunan  dari  undang  -  undang  cipta  kerja  yang  telah
              diterbitkan pemerintah beberapa waktu lalu semakin menggerus hak - hak dari buruh yang ada
              di Indonesia, adapun 4 peraturan pemerintah yang paling di protes oleh buruh ialah PP nomor
              34 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing, PP no 35 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu,
              Alih Daya, Waktu Kerja,Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja, PP nomor 36 tentang
              Pengupahan  dan  PP  nomor  37  tentang  Penyelenggaraan  Program  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan.

              Panglima Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Suprapto mengatakan terkait
              dengan PP nomor 34 terkait penggunaan Tenaga Kerja Asing pemerintah melalui turunan UU
              Cipta kerja benar benar mempermudah masuknya TKA dengan perizinan menggunakan daring
              tanpa menunjukkan bukti asli dan hanya menunjukkan rencana penggunaan tenaga kerja asing,
              meskipun pengusaha harus tetap membayarkan dana kompensasi yang besarannya kurang lebih
              18 juta rupiah per TKA pertahun, serikat buruh di Batam tidak yakin hal tersebut akan berjalan
              mulus  mengingat  mudahnya  TKA  masuk  bahkan  disinyalir  sampai  tingkat  buruh  kasar  yang
              berarti program alih teknologi tidak dapat berjalan.

              "PP  no  34  itu  yang  jelas  mempermudah  (TKA.Red)  dia  bisa  secara  daring  tidak  harus
              menunjukkan langsung, walaupun di PP itu ada bahwa tetap pengusaha itu harus membayar
              yang disebut di PP 34 tahun 2021 Dana Kompensasi Penggunaan tenaga Kerja asing, saya tidak
              yakin itu akan berjalan mulus karena apa ? terlalu mudahnya TKA itu masuk, lalu juga karena
              sampai buruh kasar apa yang mau dialih teknologikan ? ga ada ?" Ucap Panglima FSPMI Batam,
              Suprapto, Senin (01/03/21).

              Selain  itu  suprapto juga  menyoroti  PP  no  37 tahun  2021  tentang penyelenggaraan  program
              jaminan kehilangan pekerjaan. Suprapto mengatakan bahwa pemerintah menjamin masyarakat
              kelas pekerja yang kehilangan pekerjaan tetap mendapatkan jaminan social, akan tetapi hal
              tersebut akan mustahil sebab pengusaha berpotensi menolak jika mereka harus membayarkan
              iuran tersebut saat pekerja masih berstatus aktif, sementara jika bersistem iuran hal tersebut
              akan bersifat terbatas dan berpotensi menghabiskan dana BPJS ketenagakerjaan.

              "apakah dengan flexible workers ini pemerintah sudah menjamin pekerja di indonesia ketika
              sudah tidak bekerja jaminan sosial /ketenaga kerjaannya ada ? ini tidak ada, ini juga menyangkut
              juga adanya jaminan kehilangan pekerjaan. Kalau iuran itu dibebankan ke pengusaha itu saya
              yakin pengusaha akan menolak, tapi kalau itu tidak ada iuran untuk dana jaminan kehilangan
              pekerjaan hanya mengambil dari dana yang saat ini ada di BPJS Ketenagakerjaan lama lama
              dana itu akan habis" Tambah Suprapto.

              Sebelumnya  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menegaskan
              bahwa pihaknya dan serikat buruh lainnya masih menolak keras Undang Undang Cipta Kerja (UU
              Ciptaker). Penolakan ini juga diberlakukan kepada 4 PP turunan di klaster Ketenagakerjaan yakni
              PP 34, 35, 36, dan 37 tahun 2021. Dokumen gugatannya pun telah diserahkan oleh KSPI kepada
              Mahkamah  Konstitusi  (MK).  Said  juga  menyebutkan  aksi  protes  buruh masih  akan dilakukan
              untuk menolak 4 PP ini dalam waktu dekat ini dengan menerapkan protokol kesehatan. (ARK).













                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105