Page 588 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 588

7. Outsourcing  Dalam UU Ketenagakerjaan, tenaga  outsourcing  hanya dibatasi untuk jenis
              kegiatan  tertentu.  Selain  itu,  belum  ada  penegasan  atas  kesamaan  jaminan  hak  dan
              perlindungan bagi pekerja di kelompok ini.

              Dalam  RUU  Cipta  Kerja,  Elen  menyebut  tenaga  outsourcing  sebenarnya  merupakan  bentuk
              hubungan  Business  to  Business  (B2B).  Tapi  dalam  RUU  ini,  perusahaan  penyedia  jasa
              outsourcing wajib memberikan hak dan perlindungan yang sama bagi pekerjanya.

              Baik sebagai pekerja kontrak, maupun pekerja tetap. Antara lain dalam hal upah, jaminan sosial,
              hingga perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

              Di luar ketujuh substansi di kluster ketenagakerjaan ini, sejumlah aturan lain juga sebenarnya
              telah  disepakati  seperti  kawasan  ekonomi  hingga  sertifikasi  halal.  Tapi  dengan  selesainya
              pembahasan DIM pada 28 September 2020, maka berakhirlah pembahasan di tingkat II.

              Selanjutnya, RUU ini akan dibahas di Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi yang dipimpin Wakil
              Ketua Baleg DPR Willy Aditya. Setelah itu, hasilnya akan dibawa kembali dalam rapat panitia
              kerja antara Baleg dan pemerintah.

              Dalam rapat ini, barulah menteri-menteri akan hadir di DPR. Jika disetujui, maka RUU Omnibus
              Law Cipta Kerja bisa dibawa ke ke sidang paripurna untuk diambil keputusan, apakah disahkan
              atau tidak.

              FAJAR PEBRIANTO | ANTARA.
















































                                                           587
   583   584   585   586   587   588   589   590   591   592   593