Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 140

Masih ada waktu, survei Online aja. Sehingga kita ada ukuran-ukuran semuanya dari indikator-
              indikator biar berjalan, gitu


              Ringkasan

              Gubernur  Jawa  Barat  (Jabar)  Ridwan  Kamil  meminta  pengertian  serikat  buruh  terkait
              keputusannya yang tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jabar tahun 2021. "Jumlah
              industri paling banyak di Jabar dan sektor industri manufaktur dan jasa terdampak paling besar.
              PHK (pemutusan hubungan kerja) paling banyak (di masa pandemi Covid-19). Itulah kenapa
              UMP  Jabar  tidak  dinaikkan  mengikuti  surat  edaran  menaker  (Menteri  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi)," kata Ridwan usai rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan
              Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar di Bandung, Senin (2/11).



              PENGUSAHA JABAR PALING TERDAMPAK, RIDWAN MINTA PENGERTIAN BURUH

              Gubernur  Jawa  Barat  (Jabar)  Ridwan  Kamil  meminta  pengertian  serikat  buruh  terkait
              keputusannya yang tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jabar tahun 2021. "Jumlah
              industri paling banyak di Jabar dan sektor industri manufaktur dan jasa terdampak paling besar.
              PHK (pemutusan hubungan kerja) paling banyak (di masa pandemi Covid-19). Itulah kenapa
              UMP  Jabar  tidak  dinaikkan  mengikuti  surat  edaran  mena-ker  (Menteri  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi)," kata Ridwan usai rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan
              Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar di Bandung, Senin (2/11).

              Ridwan memaparkan, pandemi Covid-19 berdampak pada sekitar 2.000 perusahaan di Jabar.
              Mayoritas atau sekitar 60% dari sektor manufaktur dan jasa di Indonesia berinvestasi di wilayah
              Jabar. "Hampir 500 perusahaan mem-PHK," ujar Ridwan.

              Berkaca dari kondisi itu, Ridwan teRp aksa memilih kebijakan tidak menaikkan UMP Jabar tahun
              2021. Dia berharap, keputusan itu bisa mencegah perusahaan mem-P-IIK karyawannya. "Kalau
              begitu yang dirugikan buruh juga," tambah Ridwan.

              Dia juga meminta publik tidak membanding-banding-kan keputusannya dengan kepala daerah
              lain  yang  menetapkan  kebijakan  menaikkan  UMP  2021.  Menurutnya,  perbandingan  itu  tidak
              setara dengan Provinsi Jabar yang hingga September 2020 ini mencatatkan investasi hampir Rp
              90 triliun.

              "Investor senang ke Jabar, bangun pabrik, tapi itu juga yang terdampak. Jadi opsi-opsi ini tidak
              nyaman, tapi harus kami lakukan agar mesin (ekonomi) ini bisa bergerak," tutur Ridwan.

              Guna  mengantisipasi  gelombang  penolakan  dari  buruh.  Ridwan  memerintahkan  Sekda  Jabar
              Setiawan Wangsaatmadja serta Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Rachmat Taufik Gar-
              sadi untuk menyosialisasikan latar belakang pihaknya tidak menaikkan UMP Jabar 2021.

              "Kalau  industri  sedikit  tidak  masalah,  tapi  (Jabar)  pabrik  terbanyak  di  Indonesia  dan  paling
              terdampak. Tidak ada pilihan baik. Yogyakarta dan Jateng (Jawa Tengah), berapa pabriknya,"
              ujar Ridwan saat ditanya keputusan kepala daerah lain yang menaikkan UMP 2021.

              "Mohon pengertian, dukung pemulihan ekonomi, biar tahun depan bisa kompensasi. Kekurangan
              atau tidak ada kenaikan saat ekonomi pulih lagi, perlu kejernihan berpikir, tidak ada keputusan
              yang memuaskan semua pihak. Tidak ada niat pemerintah sengsarakan rakyat," tegas Ridwan.

              terpisah,  Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Jabar  Roy  Jinto
              menyatakan kekecewaannya atas kebijakan tidak naiknya UMP Jabar 2021. Menurut dia, surat
                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145