Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 207
APINDO: UPAH MINIMUM TIDAK DIDESAIN UNTUK SATU KELUARGA
Anggota Apindo Bidang Peternakan dan Perikanan Anton J. Supit menekankan bahwa upah
minimum tersebut tidak diperuntukkan bagi pekerja yang sudah berkeluarga. Melainkan, bagi
pekerja pemula yang berstatus lajang.
"Jadi upah minimum tidak didesain untuk satu keluarga. Memang pada dasarnya tidak untuk
satu keluarga," ujar dia dalam konfrensi pers daring, Senin (2/11/2020).
Sementara, bagi pelamar yang lulusan sarjana, menurut Anton, upah berdasarkan hasil
negosiasi. Di samping itu, persoalan upah minimum ini, lanjut dia, kerap dipermasalahkan tiap
tahun.
Padahal, menurut dia, yang harus dilakukan oleh para serikat pekerja/serikat buruh adalah
bernegosiasi upah dengan para pemberi kerja atau perusahaan.
"Kenapa sih tiap tahun kita harus meributkan soal UMP. Yang sebenarnya harus didorong bagi
serikat pekerja atau buruh adalah bernegosiasi kepada perusahaannya. Karena yang tahu kondisi
mereka," katanya.
Lebih lanjut kata dia bahwa Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor
M/11/HK.04/X/2020 yang mengatur tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tersebut tidak melarang pekerja/buruh meminta
kenaikan upah.
"Jadi sebenarnya SE ini tidak melarang pekerja mendapatkan upah yang lebih banyak dari
sebelumnya. Karena yang diatur ini upah minimum tidak naik," ujarnya.
Selain itu, Anton menyebutkan, jumlah perusahaan selama pandemi Covid-19 yang alami
penurunan pendapatan mencapai 84 persen. Kemudian, sebanyak 14 persen masih dalam
kondisi stabil penerimaannya, dan 2 persennya justru di saat pandemi mulai berkembang.
"Kalau kita lihat semangat atau jiwa dari surat edaran Menaker (terkait upah minimum) ini adalah
menyelamatkan ekonomi. Karena menurut catatan kami sebesar 84 persen itu usaha atau
perusahaan mengalami drop penerimaannya, yang stabil 14 persen, dan yang masih
mendapatkan profit atau mulai berkembang sekitar 2 persen," papar dia.
206

