Page 236 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 236

RIDWAN KAMIL UNGKAP ALASAN OGAH NAIKKAN UMP 2021

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan alasannya tidak menaikkan Upah Minimum
              Provinsi atau UMP 2021. Ridwan Kamil beralasan adanya ratusan perusahaan yang terdampak
              pandemi COVID-19 memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

              Menurutnya,  ekonomi  Jawa  Barat  saat  ini  perlahan  berada  dalam  situasi  positif.  "Walaupun
              membaik,  ada  dua  ribuan  perusahaan  dikabarkan  yang  terdampak,  hampir  500  perusahaan
              mem-PHK," ujar Ridwan Kamil di Bandung Jawa Barat, Senin 2 Oktober 2020.

              Ridwan menjelaskan, Jawa Barat memiliki 60 persen industri manufaktur se-Indonesia. "Oleh
              covid, sektor paling parah itu manufaktur dan jasa. Jadi karena paling banyak maka PHK-nya
              banyak itu lah kenapa upah minimum provinsi tidak dinaikkan," kata mantan Wali Kota Bandung
              itu.

              Oleh karena itu, Ridwan meminta semua pihak yang tidak setuju dengan keputusan tersebut
              jangan membandingkan dengan daerah lain. "Mengikuti surat edaran Kementerian Tenaga Kerja.
              Jadi jangan membandingkan dengan provinsi lain yang industrinya sedikit," katanya.

              Sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menetapkan UMP Provinsi
              Jabar tahun 2021 sebesar Rp1.810.351,36. Besaran UMP Jabar 2021 diatur dalam Keputusan
              Gubernur Jabar Nomor 561/Kep.722-Yanbangsos/2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa
              Barat Tahun 2021.

              Penetapan  tersebut  diumumkan  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Provinsi  Jabar
              Rachmat Taufik Garsadi dalam j ump a pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (31/10/20).
              "Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, bahwa gubernur selambat-
              lambatnya harus menetapkan dan mengumumkan UMP pada tanggal 1 November. Kewajiban
              itu harus dilaksanakan," kata Rachmat.

              Rachmat menyatakan, penetapan UMP Jabar mengikuti Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja
              Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi
              COVID-19 dan Surat Rekomendasi Dewan Pengupahan Jabar Nomor Nomor 561/51/X/Depeprov
              perihal Rekomendasi UMP Jabar 2021.

              "Aturan  terkait  penetapan  upah  minimum  ini  adalah  Peraturan Pemerintah  Nomor  78 Tahun
              2015. Yang pertama bahwa lima tahun setelah penetapan PP ini segera ditetapkan kebutuhan
              hidup layak (KHL)," ucapnya. (ren).



























                                                           235
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241