Page 281 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 281

"Kewajiban itu harus dilaksanakan," kata Rachmat dikutip dari keterangan Humas Jabar, Minggu
              1 November 2020.
              Rachmat menyatakan, penetapan UMP Jabar mengikuti Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja
              Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi
              Covid-19 dan Surat Rekomendasi Dewan Pengupahan Jabar Nomor Nomor 561/51/X/Depeprov
              perihal Rekomendasi UMP Jabar 2021.

              "Aturan  terkait  penetapan  upah  minimum  ini  adalah  Peraturan Pemerintah  Nomor  78 Tahun
              2015. Yang pertama bahwa lima tahun setelah penetapan PP ini segera ditetapkan kebutuhan
              hidup layak (KHL)," ucapnya.

              "Aturan  mengenai  penggunaan  KHL  sudah  keluar,  yakni  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2020. Aturan itu mengharuskan Dewan Pengupahan Provinsi
              segera menetapkan KHL berdasarkan data-data dari BPS (Badan Pusat Statistik),"kata Rachmat
              melanjutkan.
              Akan tetapi, kata Rachmat, hingga rapat pleno Dewan Pengupahan Provinsi Jabar berlangsung
              pada 27 Oktober, BPS belum merilis data-data KHL.

              Selain  itu,  berdasarkan  PP  Nomor  78  Tahun  2015,  penetapan  UMP  itu  dilandasi  UMP  tahun
              berjalan dikalikan penambahan dari inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi.

              "Sampai saat ini, kami belum menerima rilis data inflasi untuk triwulan ke III 2020 dari BPS.
              Rencananya, data inflasi akan dirilis 2 November 2020. Sedangkan, laju pertumbuhan ekonomi
              pada 4 November," katanya.

              Rachmat menyatakan, jika merujuk pada inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020,
              maka  UMP  Jabar  dipastikan  akan  menurun.  Oleh  karena  itu,  pihaknya mengikuti  SE Menteri
              Tenaga Kerja Nomor M/ll/HK.04/X/2020.

              "Kalau melihat data rilis BPS di triwulan II, maka LPE Jabar itu minus 5,98. Kalau melihat inflasi
              di bulan September itu 1,7, maka UMP Jabar dipastikan turun," ucapnya.

              "Jalan tengahnya, kami mengikuti SE Menteri Tenaga Kerja untuk menetapkan UMP Tahun 2021
              sama dengan UMP tahun sebelumnya," tambahnya.

              Rachmat  juga  mengatakan,  dengan  penetapan  itu,  maka  upah  minimum  kabupaten/kota  di
              Provinsi Jabar harus lebih besar dari UMP Jabar tahun 2021.

              "Untuk penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota, kabupaten/kota mempunyai waktu terakhir
              (menetapkan upah minimum) pada tanggal 21 November," katanya.***.






















                                                           280
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286