Page 460 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 460

( Dari lima provinsi yang menetapkan UMP tahun depan yang tidak sesuai dengan imbauan isi
              SE Menaker tiga di antaranya adalah DKI Jakarta , Jawa Tengah (Jateng), dan DI Yogyakarta.
              Dua provinsi lagi belum diungkap oleh Kemenaker.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial (PHI dan Jamsos) Kemnaker
              Haiyani Rumondang mengatakan, ke-15 provinsi tersebut telah melakukan pleno atau sidang
              Dewan Pengupahan dan memutuskan UMP 2021 tetap sama dengan tahun ini.

              "Informasi kemarin yang saya terima sudah ada 15 provinsi yang menetapkan UMP-nya atau
              gubernur yang menetapkan UMP sesuai dengan Surat Edaran. Sementara, lima provinsi adalah
              gubernur-nya  yang  menetapkan  lain  dari  isi  yang  disampaikan  dari  SE.  Lebih  tinggilah  UMP
              2020," ujar Haiyani saat dihubungi MNC News Portal, Jakarta, Senin (2/11/2020).

              Meski tercatat 15 Provinsi yang tidak menaikan UMP 2021, Kemnaker mengakui bahwa Surat
              Keputusan  (SK)  dari  penetapan  tersebut  belum  diterima  oleh  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah hingga 2 November 2020 hari ini.
              "Belum  semua  dikarenakan  hari  libur.  Mungkin  hari  ini  baru  mengirim,  biasanya  itu,
              menyampaikan informasi ke Menaker. Kalau SK secara umum tentu sudah ada catatannya di
              daerah dan menyampaikan kepada menteri, biasanya begitu. Kadang-kadang satu atau dua hari
              baru sampai," kata dia.
              Sementara lima provinsi yang mengambil arah berbeda dari iimbauan Menteri Ketenagakerjaan,
              kata Haiyani, jangan dipandang bahwa kepala daerah atau gubernur menolak SE Ida Fauziyah.

              Dia  menegaskan,  Kementerian  Ketenagakerjaan  hanya  memberikan  panduan  sebagai  acuan
              secara nasional. Perihal keputusan penetapan kenaikan atau tidak terhadap UMP, dikembalikan
              kepada masing-masing gubernur.

              "Saya menyampaikan jangan mengatakan setuju dan tidak setuju, menolak atau tidak menolak
              kewenangan untuk menetapkan UMP adalah gubernur. Pemerintah pusat hanya menetapkan
              kebijakan nasionalnya," katanya.

              Sebelumnya, berdasarkan data Kemenaker per 27 Oktober 2020, pukul 16.35 WIB, terdapat 18
              yang sudah menetapkan tidak ada kenaikan UMP berdasarkan SE tersebut. Data itu disampaikan
              langsung oleh Ida Fauziyah.

              Ke-18 provinsi tersebut adalah Banten, Bali, Aceh, Lampung, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka
              Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
              Sulawesi  Barat,  Maluku  Utara,  Kalimantan  Barat  Kalimantan  Timur,  Kalimantan  Tengah,  dan
              Papua. ( (uka).






















                                                           459
   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464   465