Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 106

Dalam  aturan  ini  disebutkan  bahwa  bahwa  perusahaan  industri  padat  karya  tertentu  yang
              terdampak pandemi Covid-19 dapat melakukan penyesuaian besaran dan cara pembayaran upah
              pekerja/buruh.

              Meski  begitu,  Sekretaris  Jenderal  Kemnaker  Anwar  Sanusi  menegaskan  bahwa  penyesuaian
              tersebut tak bisa dilakukan secara sepihak. Dia menerangkan, penyesuaian besaran dan cara
              pembayaran  upah  oleh  industri  padat  karya  ini  harus  berdasarkan  kesepakatan  antara
              pengusaha dan pekerja/buruh.

              "Dengan demikian jelas bahwa bila perusahaan akan melakukan penyesuaian besaran upah, hal
              tersebut  benar-benar  harus  dilakukan  berdasarkan  kesepakatan  atau  tidak  dapat  dilakukan
              secara sepihak, dan pelaksanaannya sesuai dengan kesepakatan tersebut," ujarnya.

              Dalam  Pasal  7  Permenaker  tersebut  dikatakan  bahwa  kesepakatan  pengusaha  dan  pekerja
              dilakukan secara musyawarah yang dilandasi kekeluargaan, transparansi, dan itikad baik.

              Kesepakatan  tersebut  dibuat  secara  tertulis  dan  paling  sedikit  memuat  besaran  upah,  cara
              pembayaran upah, dan jangka waktu berlakunya kesepakatan paling lama tanggal 31 Desember
              2021. Pengusaha juga harus menyampaikan hasil kesepakatan kepada pekerja.

              Anwar  menjelaskan,  dengan  aturan  ini  tak  berarti  bahwa  perusahaan  bisa  memangkas  gaji
              tenaga kerja program padat karya. Menurutnya, permenaker ini bertujuan untuk memberikan
              perlindungan bagi pekerja/buruh terkait pelaksanaan pengupahan dan menjaga kelangsungan
              bekerja  bagi  pekerja/buruh  pada  industri  padat  karya  tertentu  serta  menjaga  kelangsungan
              usaha bagi pengusaha industri padat karya tertentu yang mengalami dampak Covid-19.

              Anwar  menjelaskan,  pelindungan  terhadap  pekerja  tersebut  yakni  pelindungan  terhadap
              terpenuhinya hak atas upah dan hak lainnya bagi pekerja/buruh.

              "Oleh  karena  itu,  Permenaker  ini  menegaskan  dan  memberikan  pedoman  bahwa  meskipun
              perusahaan  industri  padat  karya  tertentu  mengalami  dampak  Covid-19,  tetap  harus
              melaksanakan kewajibannya membayar upah dan hak lainnya kepada pekerja/buruhnya," terang
              Anwar.

              Industri padat karya tertentu yang dimaksud dalam aturan ini memiliki kriteria pekerja/buruh
              paling sedikit 200 orang dan persentase biaya tenaga kerja dalam biaya produksi paling sedikit
              sebesar 15%.

              Industri padat karya tersebut meliputi industri makanan, minuman, dan tembakau, industri tekstil
              dan pakaian jadi, industri kulit dan barang kulit, industri alas kaki, industri mainan anak; dan
              industri furnitur.






















                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111