Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 107
Judul Dunia Kerja, Pemerintah Targetkan Kesenjangan Gender Turun Hingga
25 Persen
Nama Media suara.com
Newstrend Kesenjangan Gender di Dunia Kerja
Halaman/URL https://www.suara.com/news/2021/02/18/114622/dunia-kerja-
pemerintah-targetkan-kesenjangan-gender-turun-hingga-25-persen
Jurnalis Fitri Asta Pramesti
Tanggal 2021-02-18 11:46:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemnaker) Dukungan tersebut pastinya dapat
menjadi salah satu upaya meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja, baik wanita maupun
laki-laki, dan dapat menurunkan tingkat kesenjangan partisipasi angkatan kerja
Ringkasan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan tingkat kesenjangan
gender dalam dunia kerja turun hingga 25 persen pada tahun 2025. Target tersebut mendukung
capaian Bribane Target, yang merupakan komitmen pada pimpinan Negara G20 untuk
menurukan tingkat kesenjangan gender pada patisipasi angkatan kerja.
DUNIA KERJA, PEMERINTAH TARGETKAN KESENJANGAN GENDER TURUN HINGGA
25 PERSEN
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan tingkat kesenjangan
gender dalam dunia kerja turun hingga 25 persen pada tahun 2025.
Target tersebut mendukung capaian Bribane Target, yang merupakan komitmen pada pimpinan
Negara G20 untuk menurukan tingkat kesenjangan gender pada patisipasi angkatan kerja.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi yang juga selaku Ketua
Delegasi Indonesia sekaligus Co-Chair pada pertemuan virtual G20 Employment Working Group
(EWG) pertama pada Senin sampai dengan Rabu (15 s.d 17 Februari 2021) malam.
Anwar mengatakan tingkat kesenjangan partisipasi angkatan kerja Indonesia telah mencapai
29,28 persen pada tahun 2020.
Untuk itu, pada forum tersebut Anwar meminta dukungan berupa kemudahan akses dan
kemudahan mobilitas untuk memperoleh pelatihan, bantuan modal, pembinaan kewirausahaan,
106

