Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 70

Beleid  yang  sama  menyebut,  penyesuaian  upah  harus  dilakukan  secara  musyawarah  yang
              dilandasi kekeluargaan, transparansi, dan itikad baik. Untuk pemotongan tersebut, kesepakatan
              harus tertulis dan memuat sejumlah hal, seperti: besaran upah, cara pembayaran upah, dan
              jangka waktu kesepakatan berlaku paling lama sampai 31 Desember 2021.

              Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan, Permenaker ini
              bertujuan  memberikan  pelindungan  dan  menjaga  kelangsungan  bekerja,  baik  bagi  pekerja
              maupun pengusaha tertentu yang terdampak Covid-19. Tak berarti, Permenaker ini mengizinkan
              industri padat karya begitu saja memangkas gaji karyawan.

              "Perusahaan  akan  melakukan  penyesuaian  besaran  upah,  benar-benar  harus  dilakukan
              berdasarkan  kesepakatan,  tidak  dapat  dilakukan  secara  sepihak.  Pelaksanaannya  pun  harus
              sesuai dengan kesepakatan tersebut," kata Anwar kepada Lokadata.id, Kamis (18/2/2021).

              Menurut  Anwar,  perlindungan  terhadap  buruh  yang  dimaksud  adalah  terpenuhinya  hak  atas
              upah dan hak lainnya. Karena itu, kata dia, aturan ini menegaskan dan memberikan pedoman
              bahwa perusahaan padat karya tertentu yang terdampak Covid-19 tetap harus melaksanakan
              kewajibannya membayar upah dan hak lainnya kepada pekerjanya.

              Menurut  Sekretaris  Jenderal  Organisasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (Opsi),  Timboel  Siregar,
              kalangan buruh mempertanyakan urgensi Permanaker tersebut terbit saat ini. Dia mengatakan,
              pemotongan upah sudah terjadi sejak Covid-19 mewabah pada 2020 lalu. Meski demikian, dia
              mengaku  tidak  mempersoalkan  masalah  itu  karena  dampak  pandemi  terhadap  dunia  usaha
              memang luar biasa.

              "Sejak pandemi di 2020 itu kan banyak orang sudah dirumahkan, dipotong upahnya, dan lain
              sebagainya.  Artinya  ya  kalau  kami  bilang  telat,  ya  memang  telat,"  kata  Timboel  kepada
              Lokadata.id.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  per  Agustus  2020,  jumlah  orang  yang
              menganggur bertambah sebesar 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang. Akibatnya, tingkat
              pengangguran terbuka (TPT) meningkat menjadi 7,07 persen. Angka TPT tersebut merupakan
              yang tertinggi sejak 2011.

              BPS  menyebutkan,  terdapat  29,12  juta  penduduk  usia  kerja  yang  terdampak  Covid-19.  Dari
              jumlah  tersebut,  24,03  juta  orang  bekerja  dengan  pengurangan  jam  kerja,  2,56  juta
              menganggur, 1,77 juta sementara tidak bekerja, dan 0,76 juta bukan angkatan kerja karena
              Covid-19.

              Timboel berkata, dia justru mempersoalkan substansi Permenaker tersebut yang sedikit banyak
              justru tidak memberikan perlindungan terhadap buruh. Dia mencontohkan, dalam Permanaker
              tersebut, tidak diatur batas persentase maksimal besaran upah yang boleh dipotong.

              Selain  itu,  lanjut  dia,  pengawasan  pemerintah  terhadap  proses  penyesuaian  upah  antara
              pengusaha  dan  pemerintah  juga  minimal.  Menurut  dia,  pemerintah  lewat  Kementerian
              Ketenagakerjaan mestinya bisa mengikuti proses negosiasi pemotongan upah dengan menilai
              kondisi perusahaan terkait.


              "Kami  berharap  ketika  (perusahaan)  mau  memotong  (upah),  dia  harus  lapor  dulu.  Nanti
              pengawas  (ketenagakerjaan  dari  pemerintah)  akan  diperiksa  benar  tidaknya  perusahaan
              tersebut terdampak pandemi. Perusahaan jangan aji mumpung juga menggunakan Permenaker
              ini," katanya.

              Timboel meminta pemerintah bisa memberikan bantuan kepada pekerja yang upahnya dipotong
              oleh perusahaan padat karya tersebut. Dia berpendapat, upah buruh yang dipangkas tersebut
              bisa dibantu dengan bantuan subsidi upah (BSU) sehingga pendapatan mereka terhitung utuh.
                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75