Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 207

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  meminta  perusahaan  hingga  pekerja
              melakukan  beberapa  hal  selama  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)
              Darurat. Pertama, perusahaan diminta mengizinkan pekerja agar dapat bekerja dari rumah atau
              work from home (WFH). Utamanya, pekerja dengan penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil,
              dan menyusui.



              MENAKER IDA MINTA PERUSAHAAN HINGGA PEKERJA LAKUKAN INI SELAMA PPKM
              DARURAT

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  meminta  perusahaan  hingga  pekerja
              melakukan  beberapa  hal  selama  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)
              Darurat.

              Pertama, perusahaan diminta mengizinkan pekerja agar dapat bekerja dari rumah atau work
              from home (WFH). Utamanya, pekerja dengan penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, dan
              menyusui.

              "Menurut saya, pemberian kesempatan kerja dari rumah demi dan atas nama kemanusiaan,"
              ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).

              Pernyataan tersebut disampaikan Ida saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) PPKM Darurat
              dengan kepala dinas (kadis) ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten atau kota seluruh wilayah
              Jawa-Bali, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia
              (Apindo) secara virtual, Jumat (8/7/2021).

              Kedua, Menaker meminta perusahaan di wilayah Jawa dan Bali untuk melakukan tes Covid-19
              secara berkala bagi para pekerjanya dengan metode sampling.

              Adapun tes tersebut, kata Ida, bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

              Ia mencontohkan, apabila positive rate atau rasio positif Covid-19 mencapai 10 persen, proses
              kerja seharusnya dihentikan.

              Sementara  itu,  apabila  positive  rate  di  atas  5  persen,  pihak  perusahaan  harus  melakukan
              pengetatan terkait protokol kesehatan (prokes).

              "Selanjutnya, bila ditemukan positive rate di bawah 5 persen, meskipun masih normal, tetap
              harus waspada dan menerapkan prokes secara ketat," kata Ida.

              Ketiga, Ida meminta para pekerja pengguna fasilitas kendaraan umum supaya menggunakan
              masker rangkap atau double masking. Hal ini guna memproteksi dari varian baru Covid-19 seperti
              Delta.

              Tak  hanya  perusahaan  dan  pekerja,  Ida  turut  meminta  para  pengusaha  untuk  segera
              memastikan kejelasan terkait kategori jenis usahanya.

              Salah  satu  caranya  dengan  mengonsultasikan  kepada  dinas  perindustrian  atau  satuan  tugas
              (satgas)  penanganan  Covid-19  setempat.  Dengan  begitu,  kategori  bisnis,  baik  esensial,
              nonesensial, maupun kritikal, yang digeluti pengusaha bisa dipastikan.

              "Hal ini dimaksudkan agar pencegahan dan penanganan Covid-19 di perusahaan sesuai dengan
              peraturan yang ada, khususnya selama masa PPKM Darurat," jelas Ida.


                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212