Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 210

ketenagakerjaan, polisi, TNI, dan Satpol PP dalam waktu bersamaan saat pelaksanaan PPKM
              Darurat, dikhawatirkan akan menimbulkan iklim kurang kondusif bagi keberlangsungan usaha.


              PPKM DARURAT DIHARAPKAN TETAP KONDUSIF UNTUK USAHA

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong tenaga pengawas dan mediator
              ketenagakerjaan  untuk  berkoordinasi  bersama  tim  Satgas  pencegahan  COVID-19  dalam
              mengawal  pelaksanaan  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  Darurat,
              khususnya untuk perlindungan hak pekerja.

              Koordinasi Kadisnaker Provinsi, Kabupaten/Kota yang intensif dengan aparat penegak hukum
              lain  di  masa  PPKM  Darurat  ini,  diyakini  akan  menciptakan  suasana  kondusif  bagi
              keberlangsungan usaha. Sebab kehadiran pengawas ketenagakerjaan, polisi, TNI, dan Satpol PP
              dalam waktu bersamaan saat pelaksanaan PPKM Darurat, dikhawatirkan akan menimbulkan iklim
              kurang kondusif bagi keberlangsungan usaha.

              “Kita tak ingin PPKM Darurat ini menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan
              usaha Karenanya diperlukan kordinasi yang intensif dengan aparat penegak hukum yang lain,"
              kata  Ida  saat  memberikan  arahan  dalam  Rapat  Kordinasi  Teknis  (Rakornis)  Pemberlakuan
              Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  Darurat  dan  Antisipasi  Dampaknya  di  Bidang
              Ketenagakerjaan  dengan  Kadisnaker  se-Jawa  dan  Bali  secara  virtual  di  Jakarta,  Jumat
              (9/7/2021).

              Ida  menjelaskan,  meskipun  Kemnaker  memiliki  dasar  hukum  untuk  melakukan  penegakan
              pelaksanaan K3 di perusahaan, namun dalam suasana saat PPKM saat ini, dibutuhkan koordinasi
              dengan aparat hukum lain, yang juga melaksanakan penegakan pelaksanaan PPKM darurat.

              “Koordinasi ini penting, agar fungsi masing-masing aparat penegak hukum dapat dilaksanakan
              secara efektif dan di sisi lain juga tidak membuat perusahaan semakin tertekan dengan adanya
              kunjungan-kunjungan pemeriksaan yang tak teroganisir dengan baik," ujar Ida.

              Ida  menambahkan,  langkah  lain  yang  perlu  dilakukan  Pengawas  Ketenagakerjaan  dalam
              melakukan pengawasan yakni pertama, tindakan preventif-edukatif, sebagai upaya pembinaan
              atau sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 di tempat kerja.

              “Saya Ingin sampaikan juga ke Kadin, Apindo, kita sepakat penting mendahulukan preventif-
              edukatif," katanya.

              Langkah berikutnya bagi Pengawas Ketenagakerjaan yakni tindakan represif non justicial. Hal ini
              merupakan  upaya  pemenuhan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan,  termasuk  kepatuhan  PPKM
              darurat  dengan  cara  memberikan  peringatan  berupa  nota  pemeriksaan  agar  perusahaan
              memenuhi  ketentuan  peraturan  perundang-undangan  termasuk  PPKM  dengan  batas  waktu
              tertentu.

              “Setelah  itu  baru  mengambil  langkah  represif  justicial  yakni  upaya  paksa  melalui  lembaga
              pengadilan  untuk  mematuhi  ketentuan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan,  termasuk  ketentuan
              PPKM  darurat  dengan  melakukan  proses  penyidikan  oleh  pengawas  ketenagakerjaan  selaku
              penyidik pegawai negeri sipil (PPNS)," katanya.

              Dengan  tahapan-tahapan  tersebut,  Ida  masih  berharap  dengan  menciptakan  iklim
              ketenagakerjaan yang kondusif, preventif-edukatif dan seterusnya, suasana kondusif di tengah
              PPKM darurat itu bisa tercipta.




                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215