Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 62
KATA MENPERIN AGUS SOAL RENCANA MOGOK NASIONAL PEKERJA
JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita merespons rencana aksi
demonstrasi dan mogok kerja pekerja yang menolak disahkannya RUU Cipta Kerja.
"Kami mengingatkan kepada perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri agar
mencegah aksi yang rencananya akan diikuti oleh banyak orang tersebut. Hal ini berisiko
menyebabkan penularan virus corona, yang dampaknya bisa membahayakan keselamatan
pekerja dan mempengaruhi produktivitas industri," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu
(30/9/2020).
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan dunia usaha yang lebih kondusif
adalah dengan menyelesaikan RUU Cipta Kerja. Melalui pengesahan RUU tersebut, diharapkan
masyarakat mendapatkan berbagai macam kemudahan dalam berusaha.
"Selain itu dari kalangan industri mendukung penuh adanya RUU Cipta kerja ini karena
mendukung pelaku usaha dalam mengurus perizinan agar lebih cepat, sehingga meningkatkan
investasi dan secara langsung dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja," jelasnya.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan pekerja juga menjadi fokus dalam RUU
tersebut.
" Pekerja mendapatkan jaminan kesejahteraan yang sesuai dengan keahlian mereka, hingga bisa
memperoleh program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang mendukung mereka untuk
kembali ke dunia kerja," jelas Menperin.
RUU Cipta Kerja dia harapkan dapat menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi secara
maksimal. Karena menurut dia, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sekitar
300.000-350.000 pekerja.
Menperin menyebutkan, dalam situasi yang perlu kewaspadaan ini, prioritas di sektor industri
adalah kondisi kesehatan di lingkungan kerja serta produktivitas industri. Dua hal tersebut
mendukung kondisi perekonomian yang diharapkan dapat terus membaik, setelah sebelumnya
terdampak berat.
"Sementara itu, pemerintah terus berupaya mengambil kebijakan yang dapat mendukung dan
memfasilitasi sektor usaha untuk terus dapat bertahan dan tumbuh, meskipun dalam situasi yang
penuh tekanan," katanya.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sepakat untuk melakukan mogok
kerja nasional pada 6-8 Oktober 2020. Aksi ini akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan
perusahaan di 25 provinsi dan 300 kabupaten/kota yang bekerja beberapa sektor industri seperti
kimia, energi, pertambangan, tekstil, garmen, hingga pariwisata.
Aksi mogok nasional ini merupakan respons penolakan atas pembahasan klaster
ketenagakerjaan dalam draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang dilakukan DPR dan pemerintah
hingga saat ini.
61