Page 171 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 171

"Pada akhirnya perusahaan alih daya akan kian bervariasi dan perusahaan pengguna tidak perlu
              bingung atau membuat kompetensi sendiri, misalnya untuk posisi  sales  motoris, perusahaan
              tentu akan lebih cepat eksekusinya dengan tenaga alih daya daripada rekrut sendiri," ujar Mira
              kepada  Bisnis  , Kamis (8/10/2020).

              Iklim  tenaga  alih  daya  yang  lebih  kondusif  pun  disebut  Mira  bakal  dipandang  atraktif  oleh
              investor. Dalam perkembangannya, investor biasanya akan melakukan uji coba dalam jangka
              waktu tertentu.

              Di tengah kondisi ini, beragamnya jenis kompetensi yang dicakup dalam skema alih daya tentu
              akan mempermudah penanam modal dalam mengeksekusi bisnisnya.

              "Investor tentu akan melihat kemudahan usaha di suatu tempat, dia akan menguji dalam bentuk
              proyek berdurasi 1 sampai 2 tahun. Membangun kompetensi pekerja ini kan tidak instan, tetapi
              kalau mau instan bisa memanfaatkan pekerja di perusahaan  outsourcing  ," lanjutnya.

              Meski demikian, Mira memberi pula catatan khusus atas revisi yang diatur dalam UU Cipta Kerja.
              Dia tak memungkiri jika UU Cipta Kerja memperjelas perlindungan pekerja  terkait hubungan
              kerjanya dengan perusahaan mancadaya.

              Namun,  perlindungan  ini  perlu  diikuti  dengan  regulasi  turunan  yang  menjamin  bahwa
              perusahaan alih daya memenuhi standar kompetensi usaha.

              "Kehadiran  perusahaan  alih  daya  ini  kerap  dipandang  sebagai  alih  risiko  dari  perusahaan
              terhadap perlindungan pekerja, ini yang perlu diperhatikan. Bagaimana ke depannya pengaturan
              perusahaan alih daya dijalankan agar siap menjalankan ketentuan," ujar Mira.

              Mira mengatakan jumlah pekerja alih daya yang terdata dalam Forum Komunikasi Asosiasi Bisnis
              Alih  Daya  Indonesia  (Fadi)  mencapai  3  juta  orang  yang  berada  di  bawah  naungan  3.000
              perusahaan  outsourcing  .

              Dia mengatakan jumlah pekerja alih daya berpotensi lebih tinggi karena banyak yang tak terdata
              dan praktik alih daya abal-abal masih kerap ditemukan.

              Ketua Komite Tetap Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bob Azam
              mengemukakan  dilonggarkannya  jenis  bisnis  yang  bisa  menggunakan  tenaga  alih  daya  bisa
              membuka peluang terdistribusinya pekerjaan.

              Artinya, aktivitas produksi nantinya tidak akan dimonopoli oleh segelintir perusahaan besar yang
              melakukan rekrutmen mandiri, namun tersebar pula pada skala usaha yang lebih kecil.

              "Misal begini, saya di perusahaan otomotif bisa memproduksi rak sendiri bisa saja karena sudah
              punya  manpower  . Tapi kan menjadi tidak adil ketika ada skala usaha yang lebih kecil dan
              menyediakan pekerja dengan kompetensi tersebut," papar Bob.

              Dia pun mengemukakan bahwa kehadiran UU Cipta Kerja bisa membongkar stigma yang kerap
              melekat pada perusahaan  outsourcing  , seperti upah rendah dan tak terjaminnya perlindungan
              pekerja, dengan memperlebar jenis pekerjaan yang diberi izin.

              Jenis pekerjaan yang bervariasi dan skala yang besar disebutnya bisa menambah pula daya
              tawar pekerja alih daya.
              "Kalau soal kepastian karier, bahkan di perusahaan besar pun tidak ada jaminan perlindungan.
              Justru di UU Cipta Kerja diatur skema perlindungan misal kontrak habis. Begitu pun dengan
              pekerja dengan PKWT," kata Bob.



                                                           170
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176