Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 166

tindih dan sebagainya. "Itu dulu," tegas Mahfud dalam jumpa pers di kantornya yang disiarkan
              secara langsung, Kamis (8/10) malam.
              Hal ini ditegaskan Mahfud sebagai respons kondisi politik dan keamanan pascapengesahan UU
              Ciptaker oleh DPR dan pemerintah 5 Oktober 2020 lalu.

              Mahfud  melanjutkan,  karena  keluhan  masyarakat  dulu  tersebut,  dibuatlah  UU  yang  sudah
              dibahas lama dan mendengarkan semua fraksi yang ada di DPR. "Semua fraksi ikut bicara," kata
              mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

              Bahkan, Mahfud melanjutkan, pemerintah sudah berkali-kali berbicara dengan semua serikat
              buruh.  Baik  itu  dalam  pertemuan  di  kantor  Kemenko  Polhukkam,  Kemenko  Perekonomian,
              maupun Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Jadi, sudah bicara sebenarnya, dan sudah mengakomodasi meskipun tidak 100 persen dari hasil
              diskusi itu ditemukan jalan tengah akomodasi," ungkapnya.

              Mahfud menegaskan bahwa tidak ada satu pemerintah pun di dunia ini yang menyengsarakan
              rakyatnya dengan membuat UU. "Sehingga tepatnya tidak ada satu pemerintah pun di mana
              pun di dunia ini yang mau menyengsarakan rakyatnya dengan membuat undang-undang yang
              sengaja untuk itu," kata Mahfud.

              Lebih  lanjut  Mahfud  menuturkan  terkait  isi  UU  Ciptaker,  yang  pertama  adalah  untuk
              mempermudah  perizinan  bagi  usaha,  sehingga  tidak  birokratis  dan  tak  tumpang  tindih.
              Menururnya,  UU  Ciptaker  mempermudah  perizinan  siapa  pun  yang  mau  berusaha,  baik  dari
              dalam maupun luar negeri.











































                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171