Page 291 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 291

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan Bob Azzam menilai
              hal tersebut penting untuk menjaga perusahaan tetap dapat membayar upah para pekerjanya
              sebelum perekonomian masuk fase pemulihan.

              "Tahun depan kalau sudah pulih dan normal kembali baru kita kaji ulang besarannya. Mungkin
              di tahun 2022 bisa (ada kenaikan)," ucap Bob kepada  CNNIndonesia.com,  Kamis (8/10).

              Bob juga menilai penerapan formula penghitungan UMP dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78
              tahun 2015 tentang Pengupahan juga akan membuat pengusaha kehilangan kemampuannya
              untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

              Imbasnya justru akan buruk bagi pekerja sebab dapat terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)
              massal karena bangkrutnya banyak perusahaan.

              "Ini  harus  dilakukan  supaya  bukan  hanya  bisa  bertahan  perusahaannya  tapi  dia  tetap  bisa
              membayar upah para pekerjanya," imbuhnya.

              Hal serupa disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan Antonius J Supit.
              Menurutnya kondisi perlambatan ekonomi akibat pandemi covid-19 masih tak memungkinkan
              pengusaha untuk meningkatkan UMP tahun depan.

              Oleh karena itu, ia mengusulkan agar beleid turunan Undang-Undang Cipta Kerja dalam bentuk
              Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan segera disahkan.

              Pasalnya  lewat  beleid  turunan  tersebut  penetapan  UMP  mempertimbangkan  kondisi
              perekonomian dan bukan lagi memakai komponen kebutuhan layak hidup.

              "Makannya  kami  sekarang  sedang  pikirkan  bagaimana  nanti  bisa  dikeluarkan  dengan  cepat
              aturan turunan Undang-undangnya," tutur Anton.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              untuk tahun 2021 masih akan menggunakan formula lama yang tercantum dalam Peraturan
              Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015.

              Sebab,  tata  cara  penetapan  upah  minimum  baru  dalam  Undang-undang  Cipta  Kerja  (UU
              Ciptaker) atau Omnibus Law Ciptaker belum diatur lebih rigid dalam ketentuan turunan.

              Namun, Ida menambahkan karena situasi perekonomian diperkirakan belum pulih dari pandemi
              covid-19,  komponen  kebutuhan  hidup  layak  (KHL)  yang  menjadi  dasar  penentuan  UMP
              kemungkinan besar tak akan berubah  Artinya, upah minimum tahun depan tak akan mengalami
              kenaikan seperti yang lazim terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Sebagai catatan, penghitungan
              upah minimum mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

              "Memang  ada  perubahan  komponen  KHL  untuk  2021.  Namun,  kita  semua  tahu  akibat  dari
              pandemi covid-19 ini pertumbuhan ekonomi minus. Saya kira tidak memungkinkan menetapkan
              normal seperti dalam PP maupun peraturan UU," ujarnya..















                                                           290
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296