Page 358 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 358
Judul Kadin Soal Pesangon di UU Cipta Kerja: Masih Lebih Besar dari
Malaysia & Vietnam
Nama Media merdeka.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/kadin-soal-pesangon-di-uu-cipta-
kerja-masih-lebih-besar-dari-malaysia-vietnam.html
Jurnalis Dwi Aditya Putra
Tanggal 2020-10-08 13:35:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Rosan P Roeslani (Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Walaupun ini
diturunkan contohnya pesangon ke 25 kali itu masih yang paling tinggi dibandingkan dengan
negara-negara ASEAN lainnya Seperti Vietnam mereka itu rata-rata di 10, Malaysia itu juga
Thailand antara 10 sampai 15 dan itu pun masih tinggi
negative - Rosan P Roeslani (Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Kita berbicara
dengan enam konfederasi buruh yang besar. Di bulan Juli selama tiga Minggu kita bertemu setiap
hari dari pagi sampai malam. Selama tiga Minggu bertemu setiap kali mereka membawa 15
orang dunia usaha membawa 15 orang
negative - Rosan P Roeslani (Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Dari enam
itu dua walk out. Di mana dua itu keluar sebelum masuk materi pembahasan. Intinya Mereka
bilang kita tidak mau ada pembahasan. Dua walk out yaitu Said Iqbal dan juga Andin
negative - Rosan P Roeslani (Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Oleh sebab
itu keempat ini sudah tersampaikan dengan beberapa kesepakatan. Kami pun dipanggil DPR
paling banyak adalah masalah tenaga kerja
Ringkasan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada
Senin (5/10) lalu. Namun, sejumlah kalangan masih menolak atas kehadiran UU ini. Termasuk
dari kaum buruh yang kluster ketenagakerjaan, salah satunya pesangon yang turun menjadi 25
kali.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani menilai, jumlah pesangon
yang dibayarkan di Indonesia jauh lebih banyak jika dibandingkan negara-negara Asean lainnya.
357