Page 359 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 359

KADIN SOAL PESANGON DI UU CIPTA KERJA: MASIH LEBIH BESAR DARI MALAYSIA
              & VIETNAM
              Dewan  Perwakilan  Rakyat  (DPR) telah  mengesahkan  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja  pada
              Senin (5/10) lalu. Namun, sejumlah kalangan masih menolak atas kehadiran UU ini. Termasuk
              dari kaum buruh yang kluster ketenagakerjaan, salah satunya pesangon yang turun menjadi 25
              kali.

              Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani menilai, jumlah pesangon
              yang dibayarkan di Indonesia jauh lebih banyak jika dibandingkan negara-negara Asean lainnya.

              "Walaupun  ini  diturunkan  contohnya  pesangon  ke  25  kali  itu  masih  yang  paling  tinggi
              dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya Seperti Vietnam mereka itu rata-rata di 10,
              Malaysia itu juga Thailand antara 10 sampai 15 dan itu pun masih tinggi," kata dia dalam diskusi
              secara virtual di  Jakarta  , Kamis (8/10).

              Dia  memastikan  seluruh  pembahasan  Rancangan  Udang-Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  sudah
              melibatkan  seluruh  elemen  buruh.  Di  mana  enam  konfederasi  serikat  buruh  dari  berbagai
              bendera  di  ajak  duduk  bersama,  melakukan  pembahasan  yang  difasilitasi  oleh  Kementerian
              Ketenagakerjaan di Kemenko Perekonomian.

              "Kita berbicara dengan enam konfederasi buruh yang besar. Di bulan Juli selama tiga Minggu
              kita bertemu setiap hari dari pagi sampai malam. Selama tiga Minggu bertemu setiap kali mereka
              membawa 15 orang dunia usaha membawa 15 orang," imbuhnya.

              2 Konfederasi Buruh Walk Out  Namun dalam perjalanannya, dua dari keenam konfederasi buruh
              yang dilibatkan pemerintah melakukan walk out. Keduanya adalah Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

              "Dari enam itu dua walk out. Di mana dua itu keluar sebelum masuk materi pembahasan. Intinya
              Mereka bilang kita tidak mau ada pembahasan. Dua walk out yaitu Said Iqbal dan juga Andin,"
              ujarnya.

              Rosan yang ditugaskan menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Omnibus Law saat itu pun tidak
              keberatan atas keluarnya dua serikat buruh dari pembahasan RUU Cipta Kerja. Sebab, empat
              serikat buruh lain yang melakukan dialog bersama pemerintah sudah mencerminkan 75 persen
              dari total buruh yang terdaftar sebagai anggota serikat pekerja.

              Di mana total pekerja yang terdaftar sebagai serikat pekerja itu mencapai sekitar 3,4 juta orang
              dari 131 juta orang tenaga kerja di Indonesia. "Oleh sebab itu keempat ini sudah tersampaikan
              dengan beberapa kesepakatan. Kami pun dipanggil DPR paling banyak adalah masalah tenaga
              kerja," kata dia.

              [azz]     2 Konfederasi Buruh Walk Out...



















                                                           358
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364