Page 364 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 364

Ida menegaskan, lewat  UU Cipta Kerja  , pemerintah ingin memberikan kepastian pada para
              buruh/pekerja.
              Selain mendapatkan pesangon dari pemberi kerja, para buruh/pekerja akan mendapat jaminan
              kehilangan pekerjaan selama 6 bulan dari pemerintah.

              Selanjutnya, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memberikan tanggapan mengenai
              item waktu istirahat dan cuti pekerja dalam Omnibus Law Cipta Kerja.

              Kata  Para  Kader  Partai  Setelah  UU  Cipta  Kerja  Disahkan:  Hanura,  PKS  hingga  Demokrat
              Menurutnya, di Pasal 79 Ayat 2 poin b Bab IV  UU Cipta Kerja  tidak menetapkan waktu istirahat
              bagi para buruh/pekerja.

              Namun, pasal tersebut memberikan pilihan untuk pemberi kerja apakah akan mengambil libur
              dua hari atau satu hari.
              "Jadi di situ kan pilihan, apakah mau mengambil hari liburnya dua hari atau mau mengambil
              liburnya satu hari."  "Jika liburnya dua hari maka jam kerjanya menjadi delapan jam, ketika
              mengambil kerjanya enam hari maka jam kerjanya menjadi 7 jam," ujar Ida, masih melansir
              sumber yang sama.

              Ida kemudian menjelaskan terkait item karyawan 'kontrak seumur hidup' dalam  UU Cipta Kerja
              yang turut menjadi sorotan masyarakat.

              Ketentuan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) tetap mengacu pada UU Nomor 13 Tahun
              2003, di mana aturan itu berlaku pada pekerjaan yang memenuhi syarat tertentu.

              Menteri Tito: UU Cipta Kerja Mudahkan Masyarakat Buka Usaha, Pemda Diminta Permudah Izin
              Hanya saja, di  UU Cipta Kerja  ada perlindungan bagi buruh/pekerja kontrak.

              Perlindungan itu berupa kompensasi selama satu bulan untuk masa kerja 1-12 bulan di akhir
              masa kontrak.
              "Jadi  yang  baru  di    UU  Cipta  Kerja    ini,  ada  perlindungan  bagi  pekerja  kontrak.  Bentuk
              perlindungannya,  pekerja  ketika  berakhir  masa  kontrak  maka  dia  berhak  mendapatkan
              kompensasi."  "Untuk masa kerja 1-12 bulan kira-kira akan mendapatkan kompensasi satu bulan,
              dan ini akan diatur dalam peraturan pemerintah," ujarnya.
              Lebih  luas  lagi,  Ida  menyebut  pengesahan  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  bertujuan  mengurangi
              potensi PHK di dunia kerja.

              Selain itu, meski sudah ada aturan baru, UU Nomor 13 Tahun 2003 tetap masih berlaku.

              Pemerintah hanya mengatur pasal-pasal yang membutuhkan pengaturan ulang.



















                                                           363
   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369