Page 400 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 400

untuk  bisa  memperjuangkan  kepentingan  rakyat.  Insya  Allah  kita  terus  memperjuangkan
              harapan rakyat
              neutral - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Ketua Umum  Partai Demokrat) Keputusan kami ini
              sudah disampaikan oleh F-PD dalam Pandangan Akhir Mini Fraksi pada Pengesahan Tingkat I di
              Rapat Kerja Badan Legislasi DPR RI (Sabtu, 3 Oktober 2020), dan kami sampaikan lagi dalam
              pendapat fraksi Sidang Paripurna DPR RI. Sebagai penegasan atas penolakan kami tersebut,
              Fraksi Partai Demokrat walk-out dari Sidang Paripurna DPR RI Senin (5 Oktober) sore ini

              neutral  -  Agus  Harimurti  Yudhoyono  (AHY)  (Ketua  Umum    Partai  Demokrat)  Nampak  sekali
              bahwa Ekonomi Pancasila akan bergeser menjadi terlalu Kapitalistik dan Neo-Liberalistik. Tentu,
              menjadi jauh dari prinsip-prinsip keadilan sosial. Alih-alih berupaya untuk menciptakan lapangan
              kerja secara luas, RUU tersebut berpotensi menciptakan banyak sekali masalah lainnya

              positive  -  Agus  Harimurti  Yudhoyono  (AHY)  (Ketua  Umum    Partai  Demokrat)  No  one  is  left
              behind. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit. Tuhan Bersama Kita
              neutral - Benny K. Harman (perwakilan Fraksi Demokrat) Kalau demikian, kami Fraksi Demokrat
              menyatakan walk out dan tidak bertanggungjawab



              Ringkasan

              Anggota Komisi XI DPR RI fraksi  Partai Demokrat  Didi Irawadi Syamsuddin  menilai pengesahan
              UU Cipta Kerja  melalui Rapat Paripurna DPR adalah cacat prosedural.

              Sebab, ia menyebut tidak ada selembar pun naskah  RUU Cipta Kerja  saat hendak disahkan.



              POLITIKUS DEMOKRAT: TAK ADA SELEMBAR PUN NASKAH RUU CIPTA KERJA YANG
              DIBAGIKAN SAAT RAPAT PARIPURNA

              Anggota Komisi XI DPR RI fraksi  Partai Demokrat  Didi Irawadi Syamsuddin  menilai pengesahan
              UU Cipta Kerja  melalui Rapat Paripurna DPR adalah cacat prosedural.
              Sebab, ia menyebut tidak ada selembar pun naskah  RUU Cipta Kerja  saat hendak disahkan.

              "Sudah tiga periode saya jadi anggota DPR RI. Baru kali ini saya punya pengalaman yang tidak
              terduga.  Pimpinan  DPR  telah  mengesahkan  RUU  yang  sesat  dan  cacat  prosedur,"  kata  Didi
              kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).

              "Tidak ada selembar pun naskah RUU terkait Cipta Kerja yang dibagikan saat rapat paripurna
              tanggal 5 Oktober 2020 tersebut," imbuhnya.

              Didi  mengatakan, seharusnya  ketika  akan  disahkan,  naskah  RUU tersebut  tersedia  di  Ruang
              Paripurna.

              Namun, hingga disahkan, naskah  UU Cipta Kerja  tak kunjung diterima para anggota dewan.

              "Jadi pertanyaannya, sesungguhnya RUU apa yang telah diketok palu kemarin tanggal 5 Oktober
              2020 itu? Harusnya sebelum palu keputusan diketok, naskah RUU Ciptaker sudah bisa dilihat
              dan dibaca oleh kami semua," ujar Didi.

              "Dalam forum rapat tertinggi ini, adalah wajib semua yang hadir diberikan naskah RUU tersebut.
              Jangankan yang hadir secara fisik, yang hadir secara virtual pun harus diberikan," lanjutnya.

                                                           399
   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405