Page 395 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 395

Judul               HNW: Presiden Perlu Mengeluarkan Perpu Untuk Mengakhiri Polemik
                                    UU Ciptaker
                Nama Media          tribunnews.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/08/hnw-presiden-
                                    perlu-mengeluarkan-perpu-untuk-mengakhiri-polemik-uu-ciptaker
                Jurnalis            Content Writer
                Tanggal             2020-10-08 11:47:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Narasumber

              negative - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI) Pembahasan RUU ini sangat terburu-
              buru,  dan  bagaimana  mungkin  fraksi  'dipaksa'  untuk  menyampaikan  pendapat  mininya,  dan
              bahkan  pendapat  akhir  di  rapat  Paripurna,  tetapi  draft  secara  utuh  RUU  Ciptaker  itu  tidak
              dibagikan  terlebih  dahulu.  Begitu  terburu-burunya,  sehingga  jadwal  pengesahan  RUU  dalam
              rapat paripurna DPR pun mendadak dimajukan, dari tanggal 8 menjadi tanggal 5 September. Ini
              menimbulkan tanda tanya besar, ada apa dibalik semua ini?

              neutral  -  Hidayat  Nur  Wahid  (Anggota  Komisi  VIII  DPR  RI)  Konstitusi  menyatakan  bahwa
              Indonesia merupakan negara hukum, dan kekuasaan legislasi berada di tangan DPR RI melalui
              fraksi-fraksi, alat kelengkapan dewan dan anggota-anggota DPR. Seharusnya setiap fraksi yang
              merupakan elemen penting di dalam DPR diberikan akses seluas-luasnya dalam pembahasan
              suatu  RUU,  termasuk  menerima  draft  utuh  RUU  yang  akan  dibahas  atau  akan  diputuskan,
              sebelum diminta menyiapkan dan menyampaikan pendapat mini maupun pendapat akhir. Dan
              itu yg sudah menjadi konvensi di DPR

              neutral - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI) Selain hukum yang tertulis, kebiasaan
              atau   konvensi    ketatanegaraan    ini   juga   seharusnya    menjadi    pedoman     dalam
              pembahasan/pengambilan keputusan terhadap Omnibus RUU Ciptaker. RUU ini memiliki dampak
              kepada lebih dari 78 undang-undang yang berlaku saat ini

              negative  -  Hidayat  Nur  Wahid  (Anggota  Komisi VIII  DPR  RI)  Masalah  investasi  di  Indonesia
              sebenarnya bukan soal perubahan regulasi, tetapi mengenai merajalelanya KKN dan inefisiensi
              birokrasi. Itu seharusnya jadi prioritas yang difokuskan oleh Pemerintah

              positive - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI) RUU ini tidak melaksanakan perintah
              pembukaan UUD NRI 1945, agar negara memprioritaskan melindungi tumpah darah Indonesia
              dan seluruh rakyat Indonesia

              negative - Hidayat Nur Wahid (Anggota Komisi VIII DPR RI) Disayangkan, rancangan tersebut
              tidak sesuai dengan tujuannya. Karena RUU ini justru mengamanatkan banyak ketentuannya
              untuk  diatur  dalam  peraturan  pemerintah  (PP),  sehingga  membuat  peraturan  tidak  menjadi
              sederhana, dan penuh spekulasi politik, kata putusnya tergantung kepada pemerintah pemilik
                                                           394
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400