Page 394 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 394

UU CIPTA KERJA TUAI PRO-KONTRA, PEMERINTAH DIMINTA JELASKAN SOAL
              PASAL YANG DINILAI BERMASALAH
              Ketua MPR RI Bambang Soesatyo  alias  Bamsoet  angkat bicara soal Rancangan Undang-Undang
              Omnibus Law  Cipta Kerja yang kini sudah disahkan menjadi  UU Cipta Kerja  , namun tetap
              masih menuai pro dan kontra.

              Bamsoet mendorong pemerintah untuk mensosialisasikan UU Cipta Kerja dan juga menjelaskan
              kepada masyarakat terkait pasal yang dinilai masih bermasalah.

              "Mendorong pemerintah agar segera melakukan sosialisasi mengenai  UU Cipta Kerja  tersebut,
              serta memberikan penjelasan maksud dari sejumlah pasal atau butir-butir yang dinilai masih
              bermasalah,  guna  memberikan  pemahaman  kepada  masyarakat,"  ujar    Bamsoet    ,  dalam
              keterangannya, Kamis (8/10/2020).

              Beberapa hal yang harus dijelaskan, kata Bamsoet, antara lain seperti perihal Upah Minimum
              Kabupaten Kota/UMK dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota, nilai pesangon, Perjanjian
              Kerja Waktu Tertentu atau kontrak seumur hidup, outsourcing pekerja seumur hidup tanpa batas
              jenis pekerjaan, waktu kerja yang dinilai terlalu eksploitatif, hak cuti, outsourcing tidak mendapat
              jaminan  pensiun  dan  kesehatan,  dan Tenaga  Kerja  Asing yang dinilai menjadi  mudah  untuk
              masuk ke Indonesia.
              "Hal tersebut penting untuk membendung berita-berita hoaks yang beredar di masyarakat," kata
              dia.

              Bamsoet juga meminta kepada seluruh media yang ada di Indonesia, baik cetak, siaran, maupun
              online, agar tidak menyebarkan informasi hoaks atau informasi yang tidak jelas validitasnya,
              khususnya terkait substansi  UU Cipta Kerja  .

              Media  sebagai  salah  salah  satu  pilar  demokrasi,  lanjutnya,  diharapkan  dapat  menyajikan
              pemberitaan yang berimbang, tidak memihak, dan objektif, sehingga menjadi sarana berbagi
              informasi dan pengetahuan yang benar bagi masyarakat.

              "MPR  berharap  media  dapat  menyampaikan  konten-konten  yang  positif  dan  edukatif  bagi
              masyarakat," ungkapnya.

              Tak  hanya  itu,  politikus  Golkar  itu  meminta  seluruh  masyarakat  Indonesia  yang  belum  bisa
              menerima  keberadaan    UU  Cipta  Kerja  untuk  dapat  meminta  pemerintah  atau  DPR  untuk
              melakukan dialog terkait butir-butir yang dianggap merugikan masyarakat, khususnya buruh.

              "Sehingga  dapat  dicapai  kesepahaman  untuk  kepentingan  bersama.  Dan  jika  tidak  didapat
              kesepahaman, MPR menyarankan agar diselesaikan dengan mengajukan uji materi  UU Cipta
              Kerja  ke Mahkamah Konstitusi," kata  Bamsoet  .
              "Kami juga mengimbau masyarakat agar berfikir secara jernih dalam menilai suatu persoalan
              dan  tidak  mudah  terhasut  oleh  konten-konten  hoaks  yang  belum  jelas  validitas  atau
              kebenarannya.  Diharapkan  masyarakat  tetap  kritis  dalam  mengoreksi  setiap  kebijakan  yang
              ditetapkan pemerintah termasuk  UU Cipta Kerja  yang dianggap merugikan rakyat Indonesia,"
              tandasnya.










                                                           393
   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399