Page 476 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 476

Ida Fauziyah mengatakan melalui JKP Pemerintah juga memberikan manfaat berupa  upscaling
              dan  upgrading  bagi pekerja yang di-PHK. Ia berupa pelatihan seperti di program Kartu Prakerja.


              MENGURUT KETENTUAN PESANGON SETELAH UU CIPTAKER DISAHKAN

              Pesangon kini tak hanya dibebankan ke pengusaha. Jumlah maksimal yang bisa didapat pekerja
              juga lebih sedikit dibanding ketentuan UU 13/2003.

              Hak pesangon dan penghargaan masa kerja seorang buruh berubah karena Undang-Undang
              Cipta Kerja (UU Ciptaker). Peraturan yang disahkan pada 5 Oktober lalu ini mengubah ketentuan
              yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Sebelum UU Ciptaker disahkan, pesangon maksimal sembilan bulan upah untuk pekerja yang
              masa  kerjanya  delapan tahun  atau  lebih  (Pasal  156  ayat  2  i  UU  13/2003).  Sementara  uang
              penghargaan masa kerja 10 bulan upah untuk masa kerja 24 tahun atau lebih (Pasal 156 ayat 3
              h UU 13/2003).

              Ketentuan ini berlaku ketika buruh di-PHK dengan alasan melanggar peraturan perusahaan atau
              perjanjian  kerja,  perusahaan  tutup  karena  rugi  selama  dua  tahun  atau  karena  keadaan
              memaksa, dan perusahaan pailit.

              Jika alasan pemutusan hubungan kerja adalah perusahaan melakukan efisiensi atau perusahaan
              berubah  status  tapi  enggan  melanjutkan  perjanjian  dengan  pekerja,  maka  uang  pesangon
              ditetapkan dua kali lipat dari yang semestinya diterima (Pasal 163 ayat 2 dan 164 ayat 3 UU
              13/2003).

              Perusahaan juga wajib memberikan pesangon dua kali lipat dari ketentuan kepada ahli waris jika
              hubungan kerja berakhir karena pekerja meninggal (Pasal 166 UU 13/2003) serta jika pengusaha
              tidak mengikutsertakan kerja yang mengalami PHK karena usia pensiun (Pasal 167 ayat 5 UU
              13/2003).

              Pasal-pasal yang mengatur pesangon harus dua kali lipat (163, 164, 166, 167) di atas dihapus
              dalam UU Ciptaker (versi 5 Oktober).

              Ringkasnya, jika jatah pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dalam UU 13/2003
              maksimal bisa mencapai 32 kali upah bulanan--dengan masa kerja 24 tahun ke atas dan syarat
              di-PHK karena meninggal, pensiun, efisiensi, dan perusahaan merger--maka dalam UU Ciptaker
              menjadi hanya 25.

              Ketentuan ini selaras dengan keinginan  pengusaha  dan pemerintah.

              Perbedaan lain, dalam UU Ciptaker pesangon tak lagi dibebankan seluruhnya ke pengusaha, tapi
              juga pemerintah, kata Staf Ahli Kemenko Perekonomian Elen Setiadi dalam rapat kerja bersama
              Badan Legislasi DPR, Sabtu 3 Oktober.
              "Dalam perkembangan dan memperhatikan kondisi saat ini, terutama dampak pandemi COVID-
              19, maka beban tersebut diperhitungkan ulang. Penghitungannya adalah sebagai berikut: yang
              menjadi beban pelaku usaha atau pemberi kerja maksimal 19 kali gaji ditambah dengan JKP
              sebanyak 6 kali," kata Elen.
              JKP  atau  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  yang  dikelola  oleh  pemerintah  lewat  Badan
              Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS).  Itu  diatur  dalam  Bagian  Ketujuh  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan UU Ciptaker.



                                                           475
   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481