Page 472 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 472
Apalagi, gerakan penolakan itu tak hanya datang dari elemen buruh semata. Melainkan juga ada
kalangan mahasiswa, petani, masyarakat, perempuan, hingga pelajar.
Jumisih menegaskan, apabila Presiden Jokowi tidak mampu mendengarkan aspirasi masyarakat,
hal itu merupakan sebuah tindakan pengingkaran terhadap masyarakat itu sendiri.
"Jika aspirasi dari daerah sampai tingkat nasional tidak didengarkan oleh pemerintah, itu artinya
pengingkaran terhadap aspirasi kita sebagai rakyat," tegas dia.
Gelombang penolakan UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah yang digelar buruh, mahasiswa,
hingga pelajar.Selain menggelar aksi unjuk rasa, elemen buruh juga menggelar aksi berupa
mogok kerja selama tiga hari dari 6 Oktober hingga 8 Oktober 2020 sebagai hari puncak
penolakan UU Cipta Kerja.
Mereka melakukan penolakan lantaran banyak aturan yang termakhtub di UU Cipta Kerja yang
dinilai akan merampas hak buruh dan masyarakat. Misalnya, semakin masifnya pemberlakukan
kerja kontrak sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 59 UU Cipta Kerja. (Achmad Nasrudin
Yahya) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buruh Geruduk Istana Kamis Ini,
Desak Jokowi Batalkan UU Cipta Kerja" Editor: Yudho Winarto.
471