Page 470 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 470

Airlangga menjelaskan, aturan turunan dibutuhkan untuk melaksanakan poin-poin dalam  UU
              Cipta Kerja  yang baru saja disetujui oleh DPR pada Senin (5/10) itu. "Ada 35 PP (Peraturan
              Pemerintah)  dan  lima  Perpres  (Peraturan  Presiden),  diharapkan  dapat  segera  diselesaikan,"
              tuturnya dalam diskusi virtual, Kamis (8/10) pagi.

              Airlangga menuturkan, dalam aturan yang ada, peraturan turunan sebenarnya 'diizinkan' untuk
              dirampungkan dalam waktu tiga bulan setelah diundangkan. Tapi, agar UU Cipta Kerja dapat
              segera dilaksanakan, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan target sebulan.

              Salah satu regulasi yang akan dikebut adalah aturan hukum mengenai Sovereign Wealth Fund
              (SWF) atau dalam UU Cipta Kerja disebut sebagai Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Regulasi
              turunannya ditargetkan selesai dalam satu pekan, sesuai instruksi Presiden Jokowi.

              Menteri Keuangan  Sri Mulyani  menuturkan, produk hukum turunan dalam bentuk Peraturan
              Pemerintah (PP) itu kini sudah mulai dibuat. "Presiden minta PP-nya selesai paling cepat. Jadi
              kita  lakukan  sesuai  instruksi  Bapak  Presiden,  satu  minggu,"  katanya  dalam  konferensi  pers
              virtual, Rabu (7/10).

              PP mengenai LPI akan membahas cara-cara pemerintah dalam menghimpun modal awal LPI.
              Sesuai UU Cipta Kerja, modal awal LPI terdiri dari empat opsi. Pilihan itu adalah dana tunai,
              barang milik negara, piutang negara pada BUMN atau perseroan terbatas, maupun saham milik
              negara pada BUMN atau perseroan terbatas.

              Untuk modal awal, Sri berharap, nilainya dapat mencapai Rp 75 triliun atau sekitar 5 miliar dolar
              AS. Dengan ekuitas itu, pemerintah menargetkan dapat menarik investasi tiga kali lipat. "Sekitar
              Rp 225 triliun atau 15 billion USD," katanya.

              Aturan  turunan  yang  juga  akan  diselesaikan  dalam  waktu  dekat  adalah  PP  mengenai  upah
              minimum, seiring dengan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
              Ketenagakerjaan. PP ini akan membahas pembaharuan ketentuan dan tata cara penetapan upah
              minimum serta formulasinya.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  memastikan,  pembahasan  PP  akan  menyertakan
              pemangku kepentingan ketenagakerjaan, termasuk serikat pekerja atau buruh. Pihak pengusaha
              juga akan dilibatkan, dengan diwakili oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar
              Dagang dan Industri (Kadin).

              "Kami benar-benar memastikan, pembahasan PP menyertakan stakeholder ketenagakerjaan,"
              ujar Ida, kemarin.

























                                                           469
   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475