Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 93

Faktanya,  kesepakatan  itu  tidak  banyak  berdampak.  Serikat  pekerja  masih  dalam  sikapnya.
              "Prinsipnya,  pekerja  tetap  tolak  poin  klaster  ketenagakerjaan,"  ujar  Said  Iqba,  Presiden
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

              Bila  DPR  ingin  RUU  Cipta  Kerja  selesai  cepat,  kata  Said,  klaster  ketenagakerjaan  harus
              dikeluarkan dari RUU ini. Serikat Pekerja mengaku sudah memberikan masukkan ke parlemen,
              berharap bisa masuk RUU Cipta Kerja.

              Serikat pekerja telah menyampaikan aspirasi ke tim perumus yang dibentuk bersama Badan
              Legislasi (Baleg) DPR. Intinya, serikat pekerja tak ingin ada perubahan UU No 13/ 2003 tentang
              Ketenagakerjaan. Toh, sejumlah poin krusial seperti sistem pengupahan, perjanjian kerja waktu
              tertentu,  pekerja  alih  daya,  dan  pesangon  atau  pemutusan  hubungan  kerja  tak  perlu  ada
              perubahan, apalagi sudah ada beberapa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menguatkan
              poin tersebut .

              Lain pekerja, lain sikap pengusaha. Komite Tetap Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Bob Azam
              melihat, kesepahaman Baleg DPR dan serikat pekerja tak akan hambat RUU Cipta Kerja. "Wajar
              sebagai penjaringan kelompok masyarakat sebagai aspirasi dalam pembentukan UU," ujar Bob
              ke KONTAN, (23/8).

              Bob bilang, pengumpulan aspirasi sebelumnya telah dilakukan pemerintah bersama himpunan
              pengusaha  dan  serikat  pekerja  lewat  forum  tripartit.  Hasilnya  dirangkum  oleh  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk disampaikan ke DPR di pembahasan RUU Cipta Kerja.

              Menurut  Bob,  bila  pekerja  ingin  UU  Ketenagakerjaan  dipertahankan,  dunia  usaha  ingin  ada
              transformasi  beleid  tersebut  sehingga  bisa  men-ciptakan  lapangan  kerja  .  "Reformasi  UU
              ketenagakerjaan wajar mengingat UU 13/2003 hampir 20 tahun," ujar Bob.

              Dus, jika masih belum ada kesepakatan, pembahasan klaster ketenagakerjaan akan jadi batu
              sandungan  dalam  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja.  Namun,  anggota  Baleg  DPR  Hendrawan
              Supratikno menyebut, DPR akan menampung aspirasi semua pihak.






































                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98