Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 26
BENARKAH UU CIPTA KERJA TINGKATKAN PRODUKTIVITAS NASIONAL?
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengatakan keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja
diharapkan bisa memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang dapat mendukung peningkatan
produktivitas nasional.
"Environment peningkatan produktivitas ini dapat kita ciptakan melalui UU Cipta Kerja," kata
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis, Kamis
(12/11).Menurutnya, peningkatan produktivitas tersebut dapat diwujudkan karena UU Cipta
Kerja bertujuan menyederhanakan, menyinkronkan, dan memangkas regulasi yang menghambat
penciptaan lapangan kerja, sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan dan peningkatan
efektivitas birokrasi.
"Jadi sekarang kita bukan hanya menciptakan tenaga kerja terampil, tapi kita betul-betul
menciptakan ekosistem, environment ketenagakerjaan itu sendiri," jelas Anwar.Adapun, dia
mengatakan saat ini saat ini produktivitas Indonesia masih berada di bawah rata-rata
produktivitas ASEAN, dimana produktivitas Indonesia masih berkisar di angka 74,4%. Angka ini
masih di bawah rata-rata produktivitas ASEAN sebesar 78,2%.
Produktivitas Indonesia juga masih di bawah negara lain seperti Filipina yang sebesar 86,3%,
Singapura 82,7%, Thailand 80,1%, dan Vietnam 80%, Laos 76,7% dan Malaysia 76,2%.
Tak hanya meningkatkan produktivitas, Anwar juga mengatakan UU Cipta Kerja bertujuan untuk
menyelesaikan tantangan ketenagakerjaan lainnya. Salah satunya adalah bonus demografi.
"UU Cipta Kerja juga sebagai sarana untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Di mana
Indonesia kini memiliki bonus demografi dengan sebagian besar penduduknya berusia produktif
atau kerja," kata Anwar.
Lebih lanjut dia menjelaskan UU Cipta Kerja dibutuhkan untuk memanfaatkan bonus demografi,
dan membantu Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Apalagi, saat
ini Covid-19 turut berdampak pada sektor ketenagakerjaan. Berdasarkan data Kemenaker,
terdapat 3,1 juta pekerja, baik yang dirumahkan maupun yang terkena PHK, akibat pandemi
Covid-19.
"Ini kalau benar-benar kita kelola dengan baik akan memberikan opportunity yang luar biasa.
Hal tersebut merupakan salah satu yang menjadi urgensi diterbitkannya UU Cipta Kerja," kata
Anwar.Editor: Noverius Laoli.
25