Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 49
KONSUMSI LEBARAN 2021 BAKAL LEBIH NENDANG...!
Pemerintah Kebut Pencairan THR Dan Bansos. Konsumsi masyarakat pada Lebaran tahun ini
bakai lebih nendang. Hal itu dipicu dari upaya pemerintah mendorong pelaku usaha untuk
mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) tepat waktu. Tak cuma itu, berbagai program bantuan
sosial (bansos) juga mulai mengucur.
Airlangga Hartarto
MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama kementerian
lainnya tengah berupaya keras meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat dengan
merancang berbagai program. Selain untuk membantu masyarakat, program itu diharapkan
mendongkrak kinerja konsumsi. "Ini bagian strategi pemerintah memulihkan ekonomi," ujar
Airlangga.
Mantan Menteri Perindustrian ini sengaja memasukkan THR sebagai instrumen pemulihan
ekonomi. Sebab, dengan cairnya THR tepat waktu maka daya beli masyarakat jelang Lebaran
semakin terbantu. Hitung-hitungan pemerintah, dengan cairnya THR karyawan dan gaji ke-13
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka potensi riil peningkatan konsumsi sebesar Rp 151,2 triliun.
Potensi peningkatan konsumsi itu diperkirakan muncul dari karyawan yang menjadi anggota
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang jumlahnya sekitar 20 juta
orang. Jika rata-rata per orang mendapatkan THR Rp 5 juta, maka potensi konsumsinya sebesar
Rp 100 triliun. Sementara, untuk pekerja formal yang non-anggota BPJS Ketenagakerjaan
diperkirakan jumlahnya 36 juta orang.
"Anggap rata-rata per orang menerima THR Rp 2 juta maka potensi konsumsinya Rp 72 triliun.
Nah. THR ini meningkatkan daya beli masyarakat dan kinerja perekonomian terutama pada
triwulan 11-2021," jelas Airlangga.
Bagi Aparat Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri diperkirakan ada 4,3 juta orang yang menerima
THR. Per orang kurang lebih mendapatkan Rp 5 juta. Selain itu. ada gaji ke-13 yang diterima
ASN, TNI dan Polri yang diperkirakan Rp 5 juta. 'Potensi konsumsi dari ASN. TNI dan Polri
diperkirakan mencapai Rp 43 triliun," ujar Airlangga.
Sebelumnya, di tahun 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan. telah terjadi penurunan
konsumsi rumah tangga sebesar 2.63 persen. Dengan adanya kepastian THR tadi, maka di tahun
2021 konsumsi bisa membaik. Syukur-syukur meroket.
Pemerintah juga merancang program untuk para pekerja kontrak sebagai implementasi Undang-
Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). UU Ciptaker mengatur Pekerja Kontrak Waktu Tertentu (PK
WT) dan Pekerja Kontrak Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang harus menerima uang THR.
Besaran THR yang diterima PKWT dan PKWTT itu adalah masa kerja 12 bulan penuh akan
menerima THR sebesar satu bulan upah.
Bagaimana jika yang kurang dari setahun? Bagi pekerja yang minimal sudah bekerja satu bulan
hingga kurang dari 12 bulan juga akan menerima THR. Perhitungannya, masa kerja dibagi 12
bulan dan dikalikan satu bulan upah. Ketetapan ini pun berlaku bagi pekerja harian yang bekerja
lebih dari 12 bulan. Mereka akan menerima THR satu bulan upah yang dihitung dari rata-rata
upah setiap bulannya.
Selain THR. pemerintah juga menyiapkan program untuk memacu keseimbangan supply dan
demand. Beberapa di antaranya, yakni penyaluran target output perlindungan sosial. Antara lain.
Kartu Prakerja. Bantuan Sosial Tunai (BST). Program Keluarga Harapan (PKH). kartu sembako
dan lainnya. Program yang belum terpenuhi pada triwulan I sudah cair sejak April hingga Mei
2021.
48