Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 126

Pada 2020, pengusaha diberi kelonggaran pemberian THR dengan alasan kelangsungan usaha.
              Menurut Ida, kini ekonomi sudah lebih membaik, maka THR wajib dibayar penuh.
              "THR keagamaan adalah merupakan pendapatan non-upah yang wajib dibayarkan pengusaha,
              kepada pekerja  atau buruh paling lama tujuh hari sebelum hari raya keagamaan tersebut," kata
              Ida dalam konferensi pers virtual, di YouTube Kemenaker RI, Senin (12/4/2021).

              Pekerja    lebih  dari  12  bulan  Dengan  memanfaatkan  momentum  bulan  Ramadhan  2021,
              Kemenaker  mewajibkan  pengusaha  untuk  memberi  THR  penuh.  THR  keagamaan  diberikan
              kepada  pekerja  /buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha  berdasarkan
              perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu (kontrak).

              Pekerja  upah bulanan. Bagi pekerja /buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus-
              menerus atau lebih, maka THR diberikan sebesar satu bulan upah. Pekerja  upah harian THR
              juga  wajib  diberikan  kepada  bagi  pekerja  /buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja
              harian yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih.
              THR upah satu bulan pekerja  harian dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama
              12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan. Pekerja  kurang dari 12 bulan  Bagi pekerja
              /buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus, tetapi kurang dari
              12 bulan,  THR  diberikan secara proporsional.
              Perhitungan THR  2021 bagi pekerja  kurang dari 12 bulan, yaitu:  masa kerja x 1 bulan upah
              12. Adapun upah satu bulan pekerja  harian, dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima
              tiap bulan selama masa kerja.

              Pengawasan bagi pengusaha. Demi memantau kepatuhan pengusaha dalam memberikan THR,
              Ida meminta bantuan kepada para kepala daerah.

              "Kami mohon kerja sama kepada para kepala daerah, untuk memastikan perusahaan membayar
              THR keagamaan kepada pekerja  atau buruh," tutur Ida.

              Jika ada pengusaha yang tidak mampu membayar THR karena dampak pandemi Covid-19, masih
              diberi kesempatan dengan beberapa syarat.

              "Agar melakukan dialog dengan para pekerja  atau buruh, untuk mencapai kesepakatan yang
              dilaksanakan secara kekeluargaan disertai iktikad baik," ujar Ida.

              Hasil kesepakatan antara pengusaha dan pekerja  itu disampaikan secara tertulis, lalu dilaporkan
              kepada  Dinas  Ketenagakerjaan  setempat.  Ida  menegaskan,  hasil  kesepakatan  ini  tidak
              menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  membayar  THR  keagamaan  tahun  2021.
              Pembayaran bisa dilakukan bertahap, asal tetap memenuhi kewajiban jumlah yang dibayarkan.

              "Diminta  kepada  kepala  daerah  untuk  menegakkan  hukum  sesuai  kewenangannya  terhadap
              pelanggaran pemberian THR," kata Ida.

              Ia juga mengatakan bahwa Kemenaker sudah membentuk satuan tugas pelayanan konsultasi
              dan penegakan hukum untuk mengawasi pelaksanaan pemberian THR  2021.

              sumber:  Kompas.com









                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131