Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 46

Ia mengatakan seluruh fraksi di Badan Legislasi sudah menyetujui poin-poin tersebut setelah
              mendapat masukan dari elemen terkait termasuk serikat pekerja dan pengusaha.
              Salah satu poin yang disepakati, tambah dia, adalah terkait pesangon yang akhirnya disetujui
              tetap  ada  dengan  jumlah  32  kali  gaji.  Rinciannya  adalah  sebanyak  23  kali  ditanggung  oleh
              pemberi Kerja atau pengusaha dan sisanya ditanggung oleh pemerintah.

              "Ini seperti undang-undang exist-ing atau yang berlaku sekarang. Pesangon tetap 32 kali gaji,"
              kata Firman.

              Ia juga mengapresiasi pembahasan klaster ketenagaKerjaan yang telah mendapatkan masukan
              cukup positif sehingga dapat segera disetujui dalam rapat paripurna DPR. "Ini semua hasil Kerja
              sama antara DPR, pemerintah, dan stakeholder termasuk serikat pekerja. Pada akhirnya semua
              fraksi dan elemen mendukung klaster ketenagaKerjaan di RUU Ciptaker ini," ujar dia.

              Dalam kesempatan terpisah, Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas mengatakan poin lainnya
              yang juga disetujui adalah penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang dijalankan
              dengan  kriteria  tertentu.  Ia  memastikan,  pemberian  UMK  ini  akan  ditetapkan  dengan
              menyesuaikan tingkat inflasi dan tidak dikelompokkan secara sektoral.

              "RUU ini dirancang untuk menjamin upah yang paling tinggi agar tidak turun. UMK tetap ada
              dengan dasar perhitungan pertumbuhan dan inflasi daerah," kata Supratman seperti dikutif Poin-
              poin  lain  yang  juga  disetujui  di  klaster  ketenagaKerjaan  adalah  terkait  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Kecelakaan Kerja.

              Semua  jaminan  kehilangan  pekerjaan  ini,  tambah  dia,  telah  disetujui  untuk  tetap  disubsidi
              melalui upah dengan menggunakan data BPJS KetenagaKerjaan.(ns)












































                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51