Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MEI 2021
P. 58

mendengar adanya warga kami dari Desa Ranjiwetan, yakni Ibu Nenah mendapatkan tuntutan
              hukuman mati," ujar Tarsono saat ditemui di Gedung DPRD Majalengka, Kamis (27/5/2021).


              WABUP INI KAGET ADA WARGANYA YANG JADI TKW TERANCAM HUKUMAN MATI
              DI DUBAI

              TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA - Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana menanggapi
              adanya seorang warga asal Desa Ranjiwetan, Kecamatan Kasokandel yang bekerja sebagai PMI
              di Dubai, UAE terancam hukuman mati. Tarsono mengaku kaget atas kejadian yang menimpa
              warganya tersebut.

              "Kita kaget mendengar adanya warga kami dari Desa Ranjiwetan, yakni Ibu Nenah mendapatkan
              tuntutan  hukuman  mati,"  ujar  Tarsono  saat  ditemui  di  Gedung  DPRD  Majalengka,  Kamis
              (27/5/2021).

              Kondisi seperti itu, jelas dia, membuat pihaknya kini tengah menugaskan Dinas terkait untuk
              menelusuri kebenaran dari keluarganya.

              Pihaknya juga akan langsung berkomunikasi dengan instansi terkait baik dari provinsi maupun
              pusat.

              "Kondisi seperti itu, membuat kita sudah menugaskan Dinas Ketenagakerjaan dan KUKM agar
              segera menghubungi keluarga untuk mencari tahu informasinya seperti apa." "Segera juga kita
              menjalin komunikasi dengan instansi terkait, terlebih ini kita berdasarkan informasi dari dinas
              maupun provinsi dan pusat dalam hal ini Kementerian Luar Negeri bahwa Nenah sedang dalam
              proses pembebasan," ucapnya.

              Dalam  kasus  yang  mengancam  nyawa  seseorang,  sambung  Tarsono,  pihaknya  senantiasa
              berkewajiban menolong.

              Terlepas, yang bersangkutan dalam hal ini bersalah atau tidak.

              "Sehingga, hari ini kita menugaskan Pak Kadis, untuk segera menghubungi keluarga senantiasa
              berkoordinasi dengan pemerintah terkait agar permasalahan ini bisa kita tangani dan kita doakan
              bersama ibu Nenah ini mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dan akhirnya bisa bebas," jelas
              dia.

              Disinggung mengenai adanya pergantian hukuman, yakni dengan Diyat, Tarsono menambahkan
              menyambut baik hal tersebut.

              Namun, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu nominal diyatnya.

              Apakah sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah itu sendiri.
              "Kalau memang nanti kasus Nenah bisa diupayakan dengan Diyat, kami akan mempelajari dahulu
              nominal  diyatnya  berapa  dan  sesuai  kemampuan  kita.  Urusan  dianggarkan  atau  tidak
              dianggarkan itu tidak masalah, yang penting beban yang dibebankan ke kita sesuai kemampuan
              kita atau tidak." "Artinya kita gotong royong lah, antara pemerintah daerah, provinsi maupun
              pusat," katanya.








                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63