Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 149

BURUH ANCAM MOGOK NASIONAL, AWAS! KADIN BILANG ENGGA SAH DAN BISA
              KENA SANKSI
              Ancaman mogok  nasional selama 3 hari dari mulai 6-8 Oktober 2020, mendatang sebagai bentuk
              penolakan terhadap RUU Cipta Kerja (Ciptaker) yang dilontarkan para  buruh  direspons oleh
              kalangan pengusaha. Dalam hal ini  Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin)  yang telah
              menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 749/DP/IX/2020 mengenai Mogok Kerja Nasional serta
              surat arahan Nomor 748/DP/IX/2020.

              Pada surat yang ditandatangani Ketua Kadin, Rosan Roeslani dijelaskan bahwa sesuai pasal 137
              UU nomer 13 tahun 2003 mogok kerja adalah hak dasar pekerja yang dilakukan secara sah,
              tertib dan damai sebagai akibat dari gagalnya perundingan. Namun sebagai pengejawantahan
              UU tersebut, pada Kepmenakertrans no. 23/2003 pasal 3 ditegaskan jika mogok kerja dilakukan
              bukan akibat gagalnya perundingan, maka mogok kerja tersebut tidak sah.

              "Seiring  dengan  UU  No.  6  Tahun  2018  tentang  Karantina  Kesehatan,  dalam  rangka  upaya
              penanggulangan dan penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah DKI dalam Pasal 14
              Ayat  (1)  huruf  (a)  dan  (b)  dari  Pergub  No.  88  Tahun  2020  telah  mengatur  bahwa  "demi
              kesehatan  bersama,  masyarakat  umum  ataupun  karyawan  tidak  boleh  melakukan  kegiatan
              berkumpul/bergerombol di suatu tempat," isi dari SE tersebut pada poin 3, Kamis (1/10/2020).

              Maka Kadin mengingatkan, pelanggaran terhadap aturan tersebut akan dikenakan sangsi sesuai
              ketentuan  Penggulangan  dan  Penanganan  Covid-19.  Dewan  Pengurus  Kadin  Indonesia
              menghimbau  pada  seluruh  perusahaan  yang  menjadi  anggotanya  untuk  mematuhi  dan
              melaksanakan semua ketentuan mogok kerja beserta sangsinya.

              "Ditambah  serta  menghimbau  kepada  semua  pekerja/buruh  di  setiap  perusahaan  untuk
              mematuhi  semua  ketentuan  peraturan  perundangan  tentang  mogok  kerja,  serta
              penanggulangan dan penanganan Covid-19," lanjutnya.

              Seperti diketahui bakal ada 5 juta buruh atau pekerja akan melakukan mogok kerja nasional
              selama 3 hari, yang akan berlangsung di seluruh Indonesia. Di Jakarta sendiri, titik mogok kerja
              akan terpusat di Gedung DPR RI, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Koordinator
              Bidang Perekonomian.

              (akr).






























                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154