Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 92

Politisi  PDI  Perjuangan  ini  mengatakan,  1.700  DIM  ini  mayoritas  berkaitan  dengan
              ketenagakerjaan, dan pusat investasi pemerintah. Poin lainnya berkaitan dengan administrasi
              pemerintahan.

              Kendati masih menyisakan seabreg materi dan menyentuh ketentuan baru perburuhan, Kepala
              Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  (BKPM)  Bahlil  Lahadalia  masih  berharap  beleid  ini  bisa
              tuntas  akhir  Agustus  ini.  Pertimbangannya,  kini  pembahasan  RUU  ini  sudah  masuk  tahap
              finalisasi.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, poin-poin ketenagakerjaan sudah dibahas
              lewat  forum  tripartit  yang  melibatkan  pemerintah,  pengusaha  dan  serikat  pekerja.  "Hasilnya
              kemudian diserahkan ke DPR," kata Ida. Mekanisme pembahasan ini bisa meredam kontroversi
              berkePanjangan dan mempercepat pembahasannya.

              Ida menambahkan, poin hasil pembahasan tripartit ini meliputi ketentuan tenaga kerja asing
              (TKA), pengupahan, alih daya (outsourcing), pesangon dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), penghargaan, dan sanksi {lihat hij'ograjik).

              Namun Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat menegaskan, serikat
              pekerja tetap menolak aturan ini. "Ada tiga prinsip yang membuat kami menolak RUU Cipta Kerja
              ini, yakni kepastian pekerjaan, jaminan pendapatan, dan jaminan sosial," tandas Mirah.
              Adapun sejumlah poin yang ditentang serikat pekerja itu antara lain, pertama, penghapusan
              ketentuan upah minimum kabupaten/kota, dan adanya aturan baru mengenai upah berdasarkan
              satuan waktu atau per jam. Kedua, serikat pekerja menolak rencana penghapusan komponen
              inflasi dalam penghitungan kenaikan upah minimum.

              Ketiga, serikat pekerja menolak penghitungan uang pesangon dihapuskan. Sebab, kata Mirah,
              perusahaan bakal dengan mudah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena tidak
              ada lagi hit ungan pesangon.
              Keempat, keinginan RUU untuk memperluas sektor yang bisa memanfaatkan pekerjaan alih daya
              (outsourcing) serta perpanjangan batas waktu kontrak kerja.

              Ketua  Bidang  Ketenagakerjaan  dan  Jaminan  Sosial  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)
              Harijanto mengatakan, pengusaha mengusulkan upah khusus bagi sektor padat karya. Usulan
              ini untuk menarik investasi yang jadi semangat RUU Cipta Kerja ini. Menurut dia, usulan upah
              khusus padat karya sudah disampaikan dalam forum tripartit dan masuk dalam draf yang akan
              dibahas pekan depan.

              Omnibus Law Cipta Kerja Masuk Area Sensitif

              Pekan depan, RUU Omnibus Law Cipta Kerja akan mulai membahas klaster ketenagakerjaan
              Perkembangan Pokok-pokok Pembahasan RUU Cipta Kerja

              1. Penyederhanaan Perizinan Berusaha(Sudah)

              a. Izin lokasi dan tata mang.

              b. Izin lingkungan.

              c. Izin Mendirikan Bangunan dan Sertifikat Layak Fungsi (SLF), penerapannya menggunakan
              standar berbasis risiko (Risk Based Approach/RBA) untuk 18 sektor.

              2. Persyaratan Investasi (Sudah)

              a. Kegiatan Usaha Tertutup.

                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97