Page 175 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 175

negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Apindo) Karena hal tersebut berpotensi menimbulkan iklim
              yang tidak kondusif bagi hubungan industrial dan perekonomian nasional


              Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan nilai upah minimum provinsi ( UMP )
              2022 sebesar 5,1 persen atau Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854 (UMP Jakarta 2022). Sedangkan
              UMP 2021 DKI Jakarta berada di angka Rp 4.416.186. Kebijakan menaikkan UMP Jakarta 2022
              sebesar 5,1 persen merupakan revisi dari keputusan sebelumnya, di mana pada pertengahan
              bulan November lalu Anies sudah menaikkan UMP sekitar 0,85 persen atau sebesar Rp 38 ribuan,
              meski kemudian Anies Baswedan meralatnya.


              ANIES BASWEDAN REVISI UMP DKI, PENGUSAHA DUGA DEMI PILPRES 2024

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan nilai upah minimum provinsi ( UMP )
              2022 sebesar 5,1 persen atau Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854 (UMP Jakarta 2022). Sedangkan
              UMP 2021 DKI Jakarta berada di angka Rp 4.416.186. Kebijakan menaikkan UMP Jakarta 2022
              sebesar 5,1 persen merupakan revisi dari keputusan sebelumnya, di mana pada pertengahan
              bulan November lalu Anies sudah menaikkan UMP sekitar 0,85 persen atau sebesar Rp 38 ribuan,
              meski kemudian Anies Baswedan meralatnya.
              Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menyatakan
              keberatan atas kenaikan upah minimum di Ibu Kota pada 2022 yang terbaru. Asosiasi pengusaha
              bahkan  menyindir  adanya  dugaan  kepentingan  politik  di  balik  revisi  upah  minimum  provinsi
              (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.
              "Apakah revisi ini ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik? Oh jelas. Itu jelas," kata
              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz dikutip dari Antara,
              Senin (20/12/2021).

              Terlebih,  lanjut  Adi,  Anies  Baswedan  beberapa  waktu  sebelumnya  menyurati  Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  agar  mengubah  formulasi  perhitungan  upah  minimum  DKI
              Jakarta.

              "Padahal  tidak  ada  korelasinya.  Kalau  mau  minta  perbaikan  formula  itu  karena  itu  PP  yang
              ditanda tangani Presiden, langsung saja ke Pak Presiden, kira-kira begitu," katanya.

              Adi menilai dampak revisi UMP DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen atau
              naik Rp 225.667 dari UMP 2021, sangat membingungkan kalangan pengusaha. Pasalnya, masih
              menurut dia, hitungan rencana bisnis akan jadi tidak karuan karena kebijakan yang berubah-
              ubah.

              "Investor  dan  kami  sebagai  pelaku  usaha  itu  satu  kata  kuncinya,  kepastian  hukum  dari
              pemerintah. Kepastian itu tidak berubah-ubah, maksudnya. Lha ini Pak Anies berubah-ubah,"
              katanya. Adi mengatakan mekanisme penentuan upah minimum provinsi harus dilakukan melalui
              mekanisme  tripartit  yaitu  antara  pemerintah,  pengusaha  dan  pekerja  yang  di  dalamnya  ada
              unsur  akademisi  dan  pakar.  Kalangan  pengusaha  pun,  lanjut  dia,  hanya  akan  menerima
              penetapan UMP sebelum revisi karena ditetapkan melalui mekanisme yang sesuai aturan.
              "Penetapan UMP pertama yang deadline sebelum 21 November itu sudah melalui mekanisme
              yang ada. Pas, sah, kami bisa terima. Tapi kok ada jilid kedua. Jangan-jangan nanti mendekati


                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180