Page 243 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 243

Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan, aksi tersebut demi memperjuangkan upah buruh yang
              layak.


              INI HITUNGAN BURUH, KALAU PEMERINTAH NAIKKAN UPAH 5 PERSEN AKAN
              TERJADI PERTUMBUHAN DAYA BELI RP 180 TRILIUN

              Kalangan  buruh  menolak  kenaikan  upah  minimum  tahun  2022  sejak  ditetapkannya  oleh
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), rata-rata sebesar 1,09 persen. Pekerja atau buruh
              terus melakukan aksi unjuk rasa nasional.

              Mereka  menentang  kenaikan  upah  minimum  versi  pemerintah  tersebut.  Ketua  Konfederasi
              Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  yang  juga  Ketua  Umum  Partai  Buruh  Said  Iqbal
              mengungkapkan, aksi tersebut demi memperjuangkan upah buruh yang layak.
              "Kami melakukan aksi itu bagian dari perjuangan agar upah di DKI itu naiknya per hari tidak
              setengah harga toilet. Kalau setengah harga toilet kenaikan upah minimum seperti tahun SK
              yang lalu, direvisi. Memang nanti siapa yang beli barang-barang dari pengusaha, itu kan buruh,"
              kata Said Iqbal secara virtual, Senin (20/12/2021).

              Ditambah  lagi,  pernyataan  oleh  Menteri  PPN/Kepala  Bappenas  Suharso  Monoarfa  yang
              menyatakan,  kenaikan  upah  minimum  sebesar  5  persen  akan  mendongkrak  pertumbuhan
              ekonomi RI hingga mencapai 5 persen pada tahun 2022.
              "Menteri Bappenas sudah menyatakan, secara nasional kalau upah minimum naik 5 persen akan
              terjadi  pertumbuhan  daya  beli  itu  adalah  Rp  180  triliun.  Itu  angka  yang  besar  untuk
              menyumbang pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan Presiden Bapak Jokowi 4 persen sampai
              5 persen, menurut data BPS," ujar Said Iqbal.
              Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil keputusan merevisi dan
              menaikkan UMP DKI 2022 sebesar Rp 4.641.854 atau naik 5,1 persen dari UMP tahun 2021 yang
              sempat diputuskan. Karena keputusan sebelumnya, Anies hanya menetapkan kenaikan UMP DKI
              sebesar Rp 37.749 atau naik 0,85 persen apabila mengacu PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan.

              Keputusan  yang  ia  lakukan  tentunya  berdasarkan  kajian  Bank  Indonesia  (BI)  yang
              memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4,7-5,5 persen.
              Kemudian, pertimbangan lainnya berdasarkan inflasi yang akan terkendali pada posisi 3 persen.

              "Dengan  kenaikan  Rp  225.000  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," ujar Anies dalam siaran persnya, Sabtu (18/12/2021).

              Anies  bilang,  keputusan  menaikkan  UMP  DKI  Jakarta  menjunjung  asas  keadilan  bagi  pihak
              pekerja,  perusahaan  dan  Pemprov  DKI  Jakarta.  Sebagai  gambaran,  pada  tahun  sebelum
              pandemi Covid-19, rata-rata kenaikan UMP di DKI Jakarta selama 6 tahun terakhir adalah 8,6
              persen.

              "Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
              pengusaha.  Ini  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli  masyarakat.  Ini  wujud
              apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke
              depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," jelasnya.



                                                           242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248