Page 240 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 240

Ringkasan

              Pengusaha  menyikapi  langkah  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  yang  merevisi  upah
              minimum provinsi (UMP) 2022 dari semula naik 0,85% menjadi naik 5,1% atau Rp 225.667.
              Sebelum direvisi, UMP DKI Jakarta cuma naik Rp 37.749 di tahun depan. Apa kata pengusaha?
              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menegaskan Anies
              telah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.



              SENTILAN PENGUSAHA KE ANIES YANG REVISI UMP: MAU NYAPRES

              Pengusaha  menyikapi  langkah  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  yang  merevisi  upah
              minimum provinsi (UMP) 2022 dari semula naik 0,85% menjadi naik 5,1% atau Rp 225.667.
              Sebelum direvisi, UMP DKI Jakarta cuma naik Rp 37.749 di tahun depan. Apa kata pengusaha?
              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menegaskan Anies
              telah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Jadi dalam hal ini kami melihat bahwa kepala daerah Gubernur DKI Jakarta telah melanggar
              regulasi pengupahan, yaitu yang ada di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan," tegasnya dalam konferensi pers, Senin (20/12/2021).

              Dia  menjelaskan  yang  dilanggar  Anies  adalah  pasal  26  tentang  tata  cara  perhitungan  upah
              minimum, pasal 27 mengenai upah minimum provinsi, dan juga bertentangan dengan pasal 29
              mengenai  waktu  penetapan  upah  minimum  yang  seharusnya  untuk  provinsi  ditetapkan
              selambat-lambatnya tanggal 21 November 2021 yang lalu.

              Hariyadi  juga  menjelaskan  bahwa  Pemerintah  Provinsi  DKI  Jakarta  merevisi  upah  minimum
              provinsi secara sepihak tanpa memerhatikan pendapat pengusaha.
              "Pemerintah  DKI  telah  secara  sepihak  melakukan  revisi  upah  minimum  provinsi  DKI  Jakarta
              tahun 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha, di mana di dalam hal ini Apindo DKI
              Jakarta adalah menyatakan keberatannya terhadap revisi tersebut karena hal tersebut apabila
              dilakukan maka akan melanggar ketentuan PP 36 tahun 2021 seperti yang telah kami sampaikan
              tadi di depan," jelasnya.

              Hariyadi menjelaskan, upah minimum menurut PP 36/2021 tentang Pengupahan dan Undang-
              undang Cipta Kerja bertujuan untuk mengembalikan upah minimum sebagai jaring pengaman
              sosial (social safety net) bagi angkatan kerja yang belum memiliki pengalaman.

              Dengan adanya revisi UMP DKI Jakarta maka upaya untuk menjadikan upah minimum sebagai
              jaring  pengaman  sosial  menjadi  sulit  dilaksanakan,  khususnya  terkait  dengan  pelaksanaan
              struktur skala upah.
              Jika penerapan upah minimum masih menggunakan konsep seperti yang lalu yaitu sebagai upah
              rata-rata maka ruang untuk memberlakukan struktur skala upah menjadi sulit. Sebab, ruang
              atau jarak antara upah minimum dengan upah di atas upah minimum menjadi kecil.

              "Kalau ini seperti ini terus menerus maka kesempatan bekerja pemula itu akan sulit karena upah
              minimum tinggi sehingga perusahaan akan cenderung memilih pekerja yang berpengalaman. Ini
              kesempatan  untuk  rekan-rekan  pekerja  baru  ini  menjadi  semakin  terbatas  kesempatannya,"
              tambah Hariyadi.
              Lanjut halaman berikutnya soal sentilan pengusaha ke Anies Baswedan.




                                                           239
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245