Page 35 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 35

POLEMIK KENAIKAN UMP JAKARTA BERLANJUT, ANIES DAN ASOSIASI
              PENGUSAHA SALING SINDIR
              JAKARTA,  -  Kontroversi  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  yang  merevisi
              kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dari 0,8 persen menjadi 5,1 persen masih berlanjut. Kali
              ini asosiasi pengusaha dan Anies saling sindir lewat media masa.

              Seperti yang dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani
              saat  konferensi  pers  secara  virtual,  Senin  (20/12/2021).  Dia  menyebut  tingkah  Anies  yang
              merevisi secara sepihak UMP Jakarta sebagai tindakan lucu.

              "Sangat lucu, karena memang dasarnya (untuk merevisi UMP 2022) sangat lemah karena itu
              sudah diambil keputusan dan di tingkat nasional," kata Hariyadi.

              Sindiran  tersebut  dijawab  Anies  dengan  meminta  para  pengusaha  untuk  menggunakan  akal
              sehat mereka dalam menyikapi kenaikan UMP sebesar 5,1 persen itu. Anies menyebut, tidak
              sepantasnya para pengusaha merasa kenaikan UMP sebesar 0,8 persen sebagai angka yang pas.

              "Masa kita masih mengatakan 0,8 (persen) itu sebagai angka yang pas, ini akal sehat aja nih,
              kan common sense," kata Anies.

              Tidak hanya berupa sindiran yang muncul, permintaan penerapan sanksi dan pembinaan juga
              dilayangkan oleh para pengusaha ke pemerintah pusat. Hariyadi menyebut Anies yang sudah
              melawan keputusan pemerintah pusat harus diberikan sanksi tegas oleh kementerian terkait.
              Setidaknya ada dua kementerian yang disebut Apindo, yaitu Kementerian Ketenagakerjaan dan
              Kementerian Dalam Negeri.

              Selain  meminta  agar  Anies  disanksi  dan  dibina,  Apindo  dan  Kadin  Jakarta  siap  untuk
              melayangkan  gugatan  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)  atas  kebijakan  yang  dinilai
              melanggar hukum administrasi negara itu.

              Namun, gugatan akan dilayangkan apabila keputusan gubernur terkait UMP 2022 yang baru
              sudah diterbitkan dan diedarkan ke publik.

              "Mengenai  (gugatan  ke)  TUN,  tentu  kami  menunggu  pergubnya  (kepgub),  kalau  pergubnya
              keluar kita langsung proses," ujar Hariyadi.
              Hariyadi juga menyebut, kebijakan merevisi UMP 2022 akan menjadi catatan tersendiri bagi para
              pengusaha ketika Anies hendak maju menjadi calon presiden di 2024.

              "Ini jadi catatan tersendiri, apalagi kalau mau nyapres, jadi catatan," tutur dia.

              Diancam tuntutan dan jadi catatan ketika hendak nyapres tidak membuat Anies melunak. Dia
              justru meminta agar pengusaha bisa melihat kebijakannya dengan rasa keadilan.
              Anies  menjelaskan  panjang  lebar  terkait  historis  kenaikan  UMP  Jakarta  dalam  enam  tahun
              terakhir yang tidak pernah serendah 0,8 persen.

              Dalam enam tahun terakhir, kata dia, UMP Jakarta rata-rata naik di angka 8,6 persen. Terendah
              saat krisis pandemi 2021 pun masih di angka 3,3 persen.

              "Tahun lalu yang berat (alami krisis) 3,3 persen, tahun ini ketika kita gunakan formula yang
              digunakan oleh kementerian tenaga kerja keluarnya 0,8 persen. Bayangkan, kondisi ekonomi
              yang sudah lebih baik pakai formula malah keluarnya angka 0,8 persen," ucap Anies.



                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40