Page 406 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 406

Dalam revisi tersebut, kenaikan UMP DKI Tahun 2022 mencapai Rp225.667 atau lebih besar dari
              UMP 2021 sebesar Rp4.416.186, dan juga lebih besar dari nominal kenaikan yang ditetapkan
              sebelumnya untuk UMP 2022 sebesar Rp37.749.

              Sarman  Simanjorang  saat  dikonformasi  soal  revisi  UMP  DKI  tahun  2022,  di  Jakarta,  Senin,
              mengatakan,  menyatakan  pihaknya  menghormati  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan yang merevisi penetapan UMP tersebut.

              Namun, kata dia, tidak semua pengusaha di Jakarta mampu memberikan upah pekerja dengan
              kenaikan UMP sebesar 5,1 persen.

              "Saya kira ada yang mampu, tapi ada yang tidak mampu. Dominannya tidak mampu karena
              sebagai kota jasa, Jakarta merupakan salah satu provisi yang terkena imbas COVID-19. Banyak
              pengusaha tidak buka karena PPKM," katanya.

              Adapun revisi penetapan UMP DKI Jakarta ditetapkan berdasarkan kajian Bank Indonesia yang
              memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan
              5,5 persen.

              Kemudian inflasi diproyeksi akan terkendali sebesar 3 persen atau berada pada rentang 2 hingga
              4 persen.

              Menurut Sarman, penghitungan UMP juga harus mempertimbangkan kondisi perekonomian saat
              ini dan ketenagakerjaan, seperti jumlah rumah tangga yang bekerja, konsumsi rumah tangga
              rata-rata, hingga jumlah pendapatan rumah tangga.

              Selain itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI)
              DKI Jakarta itu juga mengaku belum menerima dan membaca salinan Surat Keputusan (SK)
              Gubernur terkait revisi UMP DKI Jakarta Tahun 2022.
              Karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga perlu memberikan klarifikasi dan berperan untuk
              memastikan bahwa penetapan UMP sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan.

              "Kementerian Ketenagakerjaan harus meluruskan ini, apakah memang itu sesuai? Kalau tidak
              sesuai  apa  yang  dilakukan.  Ini  kan  perlu  kepastian  bagi  dunia  usaha.  Nanti  bisa  merembet
              kemana-mana, Gubernur lain bisa membatalkan dan mengeluarkan revisi," kata dia.






























                                                           405
   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411