Page 490 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 490

ANIES ROMBAK UMP DKI 2022, TETAP MASIH KALAH JAUH DARI BEKASI

              Jakarta, - Menjelang tahun 2022, perdebatan soal upah minimum terus bergejolak. Makin panas
              setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi upah minimum provinsi (UMP) 2022,
              dari yang semula naik 0,85% sebesar Rp 38.000 menjadi 5,1% atau Rp 225.667.

              Praktis, UMP DKI Jakarta tahun depan akan naik menjadi Rp 4.641.854. Namun, UMP DKI Jakarta
              masih di bawah dari kota-kota sekitar seperti Bekasi.

              Anies mengatakan keputusan tersebut selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian
              dan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi,  juga  didasari  kajian  ulang  dan  pembahasan  kembali
              bersama  semua  pemangku  kepentingan  terkait  semangat  kehati-hatian  di  tengah  mulai
              bergeraknya laju ekonomi di wilayah Jakarta.

              "Dengan  kenaikan  Rp  225  ribu  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," kata Anies dalam siaran persnya, Sabtu (18/12/2021).

              Dia menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan bagi pihak
              pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta. Namun demikian, angka kenaikan ini memang
              lebih rendah dari rata-rata kenaikan UMP DKI dalam enam tahun terakhir yang sebesar 8,6%
              per tahun.

              "Kami  menilai  kenaikan  5,1%  ini  suatu  kelayakan  bagi  pekerja  dan  tetap  terjangkau  bagi
              pengusaha.  Ini  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli  masyarakat.  Ini  wujud
              apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke
              depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," terangnya.

              Di sisi lain, kalangan pengusaha mempertanyakan keputusan Anies tersebut. Pasalnya, nilai revisi
              itu naik signifikan atau 6x lipat dari keputusan sebelumnya. Ketua Umum DPD Hippi DKI Jakarta
              Sarman Simanjorang mengakui sangat kaget melihat kabar kenaikan tersebut. Sebab, pihaknya
              bahkan  belum  menerima  Surat  Keputusan  kenaikan  UMP  dari  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan.

              Oleh  karenanya,  para  pengusaha  meminta  penjelasan  resmi  dari  Menaker  Ida  terkait  hal
              tersebut. Sebab, hingga saat ini belum ada perubahan revisi yang disampaikan secara resmi oleh
              pemerintah kepada para pengusaha.

              "Tentu kami dari pelaku usaha meminta klarifikasi dari Menteri Tenaga Kerja, karena merekalah
              yang bertanggung jawab menegakkan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan penetapan
              UMP," pungkasnya.

              Meski mendapat penolakan keras dari pelaku usaha, namun indikasinya revisi teranyar dari Anies
              Baswedan itu merupakan yang kali terakhir dalam penetapan UMP 2022.

              Setelah revisi UMP DKI Jakarta 2022, berikut perbandingan upah minimum di Jabodetabek: UMK
              2022 Kota Bekasi Rp 4.816.921,17 UMK 2022 Kabupaten Bekasi Rp 4.791.843,90 UMP 2022 DKI
              Jakarta  Rp  4.641.854  UMK  2022  Kota  Depok  Rp  4.377.231,93  UMK  2022  Kota  Bogor  Rp
              4.330.249,57 UMK 2022 Kota Tangerang: Rp 4.285.798,90 UMK 2022 Kota Tangerang Selatan:
              Rp 4.280.214,51 UMK 2022 Kabupaten Tangerang: Rp 4.230.792,65 UMK 2022 Kabupaten Bogor
              Rp 4.217.206,00(hoi/hoi).





                                                           489
   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494   495