Page 590 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 590
Judul Revisi UMP DKI 2022 Tuai Pro Kontra, Ini Penyebabnya
Nama Media detik.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://news.detik.com/berita/5862384/revisi-ump-dki-2022-tuai-pro-
kontra-ini-penyebabnya
Jurnalis Tim detikcom
Tanggal 2021-12-20 10:37:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Revisi UMP DKI 2022 menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, revisi UMP DKI 2022 ini menuai
pro dan kontra bagi sejumlah pihak. Revisi tersebut disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan. Lalu, apa tanggapan dari sejumlah pihak terkait revisi UMP DKI 2022? Simak
informasinya di bawah ini.
REVISI UMP DKI 2022 TUAI PRO KONTRA, INI PENYEBABNYA
Revisi UMP DKI 2022 menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, revisi UMP DKI 2022 ini menuai
pro dan kontra bagi sejumlah pihak. Revisi tersebut disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan. Lalu, apa tanggapan dari sejumlah pihak terkait revisi UMP DKI 2022? Simak
informasinya di bawah ini.
Revisi UMP DKI 2022 ditetapkan oleh Anies Baswedan pada Sabtu, (18/12/2021). Kenaikan UMP
DKI 2022 sebesar 5,1 persen atau sebesar Rp 225 ribu yang sebelumnya hanya naik 0,8 persen
atau sebesar Rp 37.749.
"Kami menilai kenaikan 5,1% ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud
apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke
depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," ujar Anies dikutip dari
siaran pers PPID DKI Jakarta.
Revisi UMP DKI 2022 mendapat apresiasi dari kalangan buruh. Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menganggap keputusan Anies menaikkan UMP tidak hanya
menguntungkan buruh, tetapi juga pengusaha.
Said mengutip Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa. Di mana, setiap kenaikan upah minimum
sebesar 5% akan meningkatkan daya beli masyarakat sebesar Rp 180 triliun dalam skala
nasional.
589