Page 79 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 79

Kelompok pengusaha mendesak Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Dalam Negeri
              memberikan sanksi kepada pemerintah Jakarta karena membelot dari aturan pemerintah. Ketua
              Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menilai revisi penetapan
              upah justru menimbulkan ketidakpastian dalam kegiatan usaha di Ibu Kota.

              Hal ini juga berpotensi menimbulkan polemik antara pengusaha dan buruh akibat gonta-ganti
              dasar  hukum  pengupahan.  “Kami  minta  kepala  daerah  yang  tak  menjalankan  peraturan
              pengupahan mendapat sanksi,” kata Hariyadi.

              Wakil  Ketua  Kamar  Dagang  dan  Industri  DKI  Jakarta,  Sarman  Simanjorang,  juga  meminta
              pemerintah  pusat  segera  mengambil  sikap  terhadap  Pemprov  DKI.  Pemerintah  pusat  harus
              segera memberikan kepastian ihwal status hukum peningkatan nominal UMP 2022 tersebut.

              Menurut Sarman, jika tak ada ketegasan, kepala daerah lain bisa mengekor dengan merevisi
              besaran  upah  minimal  di  wilayah  masing-masing.  “Kemenaker  bisa  meluruskan  apakah
              keputusan DKI sesuai dengan aturan. Dunia usaha butuh kepastian,” ujar dia.
              Pemprov  DKI  sebenarnya  sudah  menghitung  UMP  2022  bersama  Dewan  Pengupahan  pada
              pertengahan November lalu. DKI memaparkan, sesuai dengan PP Upah, kenaikan gaji minimal
              buruh  tahun  depan  hanya  0,8  persen  dari  UMP  2021  yang  sebesar  Rp  4.416.186,  yakni  Rp
              37.749. Gubernur Anies pun menetapkan kebijakan itu melalui Keputusan Gubernur Nomor 1395
              Tahun 2021.

              Belakangan,  DKI  justru  mengklaim  telah  mengajukan  keberatan  kepada  Kementerian
              Ketenagakerjaan ihwal rendahnya kenaikan UMP Ibu Kota tersebut. Hal ini semakin dikuatkan
              oleh  putusan  Mahkamah  Konstitusi  yang  meminta  penangguhan  semua  aturan  turunan  dan
              kebijakan strategis Undang-Undang Cipta Kerja.

              Putusan  tersebut  berlaku  hingga  pemerintah  dan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  merevisi  aturan
              tersebut dalam kurun waktu dua tahun.
              Anies pun kemudian merevisi penetapan UMP 2022 sebesar 5,1 persen atau setara dengan Rp
              225.667, yang diumumkan pada Sabtu lalu. Anies menilai pertumbuhan ekonomi Ibu Kota sudah
              mulai pulih dari hantaman pandemi Covid-19.

              Kajian Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 4,7-5,5 persen.
              Inflasi pada periode yang sama juga diperkirakan terkendali, dengan rata-rata 3 persen.

              Menurut  Anies,  pengusaha  sanggup  menambah angka  kenaikan gaji  hingga  3,3  persen  saat
              penetapan  upah  minimum  DKI  2021.  Padahal,  saat  itu,  seluruh  kegiatan  ekonomi  terkena
              dampak besar dari kondisi awal pagebluk.

              Keputusan tersebut juga diambil meski pemerintah tak memiliki kepastian akan terjadi perbaikan
              roda ekonomi pada 2021. “Cobalah obyektif. Tahun lalu, dalam situasi sulit saja, 3,3 persen.
              Tahun ini ekonominya sudah bergerak. Masak, bilang 0,8 persen sudah pas? Ini akal sehat saja,”
              kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.














                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84