Page 76 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 76

SALING ANCAM SETELAH PENETAPAN UPAH

              Keputusan Gubernur DKI Jakarta merevisi besaran upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022
              menimbulkan  polemik  di  antara  pengusaha  dan  pekerja.  Kelompok  pengusaha  berencana
              menggugat keputusan gubernur itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara.

              Namun, di sisi lain, serikat buruh mengancam akan menggelar unjuk rasa besar-besaran jika
              aturan baru tersebut dipersoalkan ke pengadilan.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, mengatakan patut
              diduga bahwa pemerintah DKI menabrak sejumlah regulasi dalam merevisi besaran UMP Jakarta
              tahun 2022 sebesar 5,1 persen, atau setara dengan Rp 225.667, menjadi Rp 4.641.854.

              Pemprov  seharusnya  menjadikan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan sebagai dasar formula penetapan gaji terkecil karyawan Ibu Kota.
              "Karena itu melanggar hukum, kami juga mengimbau pengusaha tak menjalankan revisi UMP
              hingga ada kekuatan hukum tetap di pengadilan," kata dia, kemarin.

              Pada Pasal 26 dan 27 PP Nomor 36 Tahun 2021 disebutkan bahwa buruh Jakarta seharusnya
              hanya mendapat penambahan penghasilan 0,8 persen atau Rp 37.749 dari UMP tahun ini, yang
              besarnya  Rp  4.416.186.  Selain  itu,  berdasarkan  Pasal  29,  pemerintah  provinsi  sebenarnya
              dibatasi untuk mengumumkan secara resmi besaran upah tersebut sebelum 21 November 2021.

              Menurut Hariyadi, keputusan DKI tersebut akan berdampak pada masyarakat, terutama para
              pencari  kerja  baru.  Undang-Undang  Cipta  Kerja  induk  aturan  PP  Nomor  36  Tahun  2021—
              menginisiasi UMP sebagai jaring pengaman sosial yang menjadi dasar struktur skala upah.

              Pengusaha nanti menerapkan batas upah terendah tersebut bagi pekerja tanpa pengalaman.
              Tingginya  UMP,  kata  dia,  justru  akan  membuat  pengusaha  memilih  pekerja  yang  sudah
              berpengalaman.

              "Kesempatan pekerja baru akan semakin terbatas," kata dia.

              Ketua  Umum  Himpunan  Pengusaha  Pribumi  Indonesia  (Hippi),  Sarman  Simanjorang,  menilai
              mayoritas pengusaha tak akan mampu memenuhi batas upah terendah karyawannya. Menurut
              dia, pengusaha masih berupaya memulihkan neraca keuangan akibat munculnya wabah Covid-
              19.

              Beberapa  sektor  usaha  bahkan  sudah  gulung  tikar  atau  hanya  mampu  beroperasi  secara
              terbatas.  Selain  itu,  Sarman  mengklaim,  roda  ekonomi  belum pulih  karena  tingkat konsumsi
              masyarakat masih sangat rendah. "Jumlah pengusaha yang tidak mampu saat ini lebih dominan
              dibandingkan dengan yang mampu," ujarnya.

              Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)  Indonesia  turut  menggugat  penetapan  upah  2022  oleh
              Pemprov DKI. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz, mengatakan
              revisi UMP itu ditetapkan tanpa melalui pembahasan bersama kelompok pengusaha.

              Sebelumnya, DKI menggelar rapat tripartit bersama Dewan Pengupahan, yang berisi perwakilan
              pekerja dan pengusaha, pada pertengahan November 2021. Dalam rapat tersebut, ketiga pihak
              sepakat menjalankan PP Pengupahan dengan menetapkan UMP Jakarta tahun 2022 sebesar Rp
              4.453.724. Hasil pembahasan ini pun telah menjadi produk hukum, yaitu Keputusan Gubernur
              Nomor 1395 Tahun 2021.





                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81